Galian C Bottolai, Diprotes Warga Lantaran Menyebabkan Jalanan Rusak
satunusantaranews, Jakarta - Aktivitas tambang Galian C di Bottolai, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan mendapat protes warga lantaran menyebabkan jalanan rusak. Namun pihak penambang bersikeras tetap ingin melakukan aktivitas karena merasa belum ada surat resmi atau legalitas untuk penghentian sementara.
Akibat pekerja tambang yang tetap ingin melakukan aktivitasnya, bentrokan dengan warga tak dapat dihindarkan terjadi pada Minggu (27/6/2021). Bahkan baku hantam hampir terjadi saat warga menutup akses jalan kem area tambang.
Pemkab Barru seharusnya mengikuti rekomendasi DPRD setempat yang sudah memerintahkan agar pertambangan di Bottolai dihentikan sementara.
"Ini menjadi ranah Pemda, yang semestinya segera menerbitkan surat supaya aktivitas pertambangan dihentikan sementara sesuai dengan rekomendasi DPRD,” ucap Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti (28/6). Dan meminta pemerintah daerah (pemda) menghentikan aktivitas tambang untuk sementara hingga ditemukan jalan keluar dari permasalahan yang ada.
Oleh karena itu, meminta perusahaan tambang segera membuat akses jalan baru menuju lokasi tambang. Dengan begitu, kata LaNyalla, truk armada penambang tidak lagi melewati permukiman warga.
“Ini juga harus dibuat kesepakatan antara pihak penambang, Pemda, dan warga. Harus ada win win solution sehingga aktivitas pertambangan tidak merugikan. Kasihan jalan warga jadi rusak jika truk tambang terus melewati akses jalan di permukiman,” tegas LaNyalla.
Baca Juga: Kasus Pertambangan Batu Kapur Ilegal Klapanunggal Masuk Persidangan
“Bagaimanapun, aktivitas tambang tidak boleh sampai merusak lingkungan dan mengganggu hajat hidup masyarakat. Kembali saya meminta kerja cepat pemda menyelesaikan masalah ini. Jangan sampai karena lelet menjalani rekomendasi DPRD, nantinya memicu permasalahan baru,” kata LaNyalla.
“Pemkab Barru harus segera merespons peristiwa ini. Karena bila tidak ditanggapi dengan serius, dikhawatirkan akan terjadi bentrokan susulan yang menyebabkan timbulnya korban,” ungkap LaNyalla. Sekaligus meminta kepada aparat yang berwenang agar mengamankan lokasi tambang. Hal tersebut sebagai antisipasi kembali terjadinya bentrok.
“Kedua belah pihak harus menghindari aksi-aksi anarkis. Selesaikan masalah secara musyawarah untuk mufakat, supaya menghindari kejadian yang tidak kita inginkan,” tutupnya.
Komentar