Pariwisata

Geliat Pariwisata Bali Masuki Tahap 2 Masa Pandemi Corona di Banjiri Wisatawan Nusantara

satunusantaranews, Badung – Bertepatan dengan Hari Libur Idul Adha 1441 Hijriyah Jumat 31 Juli 2020 Bali menandainya geliat pariwisata Bali memasuki tahap kedua di masa pandemi Corona yang melanda dunia sejak 6 bulan belakangan. Tahap ini menjadi milik wisatawan nusantara (wisnus) yang secara resmi sudah diperbolehkan berkunjung ke Bali dengan tentunya harus memiliki persyaratan dari protokol kesehatan yang sudah ditentukan.

 

 

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) dengan senyum mengucapkan selamat datang dan mengalungkan bunga kepada para wisnus. Para wisnus ini merupakan bagian dari 84 penumpang yang baru saja turun dari pesawat Garuda di Bandara Ngurah Rai, Jumat 31 Juli 2020.

 

 

 

 

Kalungan bunga dari Wagub Cok Ace tersebut menjadi langkah awal geliat pariwisata Bali di era new normal di tengah pandemi corona yang melanda dunia. Cok Ace pun menyambut antusias kedatangan wisnus yang baru turun dari pesawat Garuda GA 402 dari Jakarta itu di terminal kedatangan Bandara Ngurah Rai Bali. Dan turut mendampingi dalam acara penyambutan itu sejumlah pimpinan asosiasi pariwisata, lanud dan otoritas bandara.

 

 

“Acara seremonial ini merupakan wujud apresiasi kepada pelancong yang tiba pada hari di mana Bali secara resmi mulai dibuka untuk wisatawan domestik,” ujar Wakil Gubernur kepada para wartawan yang hadir di Bandara Ngurah Rai Jumat 31 Juli 2020.

 

 

 

Sementara tahap ketiga akan dilaksanakan pada tanggal 11 September untuk wisatawan mancanegara. Sedangkan tahapan pertama sudah dimulai dengan membuka aktivitas masyarakat lokal sejak tanggal 9 Juli 2020 lalu.

 

 

Sebelumnya Cok Ace mengatakan Pemprov Bali juga melakukan langkah persiapan dalam rangka pembukaan kembali sektor pariwisata di Indonesia. Pertama adalah mengendalikan penanganan Covid-19 dengan baik sehingga wisatawan merasa nyaman.

 

 

 

 

Hal ini terlihat dari pertumbuhan kasus yang rendah, tingkat kesembuhan yang tinggi serta angka kematian yang minim. Pemprov Bali juga telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Gubernur Bali mengenai Penerapan Protokol Tatanan Kehidupan Era Baru. Surat edaran ini dalam rangka pelaksanaan aktivitas agar betul-betul sehat, nyaman dan aman bagi masyarakat lokal maupun juga masyarakat yang akan berkunjung ke Pulau Dewata.

 

 

Hingga saat ini Bali juga tengah gencar melakukan sosialisasi sampai ke tingkat bawah bagi pelaku usaha pariwisata. Juga sudah dilakukan proses sertifikasi bagi pelaku usaha di bidang pariwisata yang akan membuka aktivitas usahanya.  Baik itu destinasi wisata, restoran, hotel dan juga daerah tujuan-tujuan wisata lainnya. Sertifikat ini diberikan bagi destinasi wisata yang telah siap dan sanggup menjalankan protokol tatanan kehidupan era baru.

 

 

Dikatakan Cok Ace, bahwa menurut informasi dari pihak otoritas bandara, beberapa hari terakhir telah terjadi peningkatan intensitas penerbangan. Memang sebelumnya sempat anjlok, bahkan pernah hanya 5 penerbangan dalam sehari. Namun beberapa hari terakhir terus bertambah. Kemarin 67 dan hari ini dijadwalkan ada 60 penerbangan, ungkap Wagub  yang juga menjabat sebagai Ketua PHRI Bali ini.

 

 

Geliat penerbangan yang mulai terjadi, melalui pintu masuk jalur udara ini, menjadi awal yang baik bagi kebangkitan pariwisata yang terpuruk di tengah pandemi Covid-19. Dan pada awal dibukanya Bali untuk ‘wisnu’, bahkan Cok Ace belum memasang target jumlah kunjungan wisatawan.

 

 

“Target jumlah kita abaikan dulu. Yang jelas, pada awal dibukanya pintu masuk Bali bagi wisatawan domestik, terlebih dahulu kita akan memantau dan melakukan evaluasi,” imbuhnya.

 

 

Dalam fase ini, pihaknya akan berusaha menanamkan kepercayaan wisatawan terhadap Bali sebagai sebuah destinasi yang nyaman dan aman. Ia juga berharap banyak saran dan masukan dari wisatawan yang berkunjung.  Saran itu yang akan dijadikan dasar untuk Bali terus berbenah.

 

 

Ia juga menyinggung pentingnya penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang hingga kini belum ditemukan obat dan vaksinnya. Ia berharap, kesehatan tetap menjadi perhatian sejalan dengan upaya membangkitkan kembali sektor ekonomi.

 

 

“Saya amati, prosedur kesehatan telah dipenuhi oleh penumpang yang turun di Bandara Ngurah Rai. Kita juga punya satgas berbasis Desa Adat yang diharapkan dapat memberi informasi lebih cepat ketika terjadi sesuatu di lapangan,” terangnya.

 

 

Kata Cok Ace lagi, penerapan prosedur yang cukup ketat di pintu masuk dan keseriusan yang ditunjukkan oleh masyarakat Bali dalam penanganan Covid-19 menjadi bagian dari upaya menanamkan meyakinkan dan membangun kepercayaan wisatawan.

 

 

Ia lantas membandingkan situasi pasca teror bom, dimana objek-objek vital, termasuk tempat wisata dijaga ketat oleh polisi dan tentara. “Kalau sebelumnya ada teror, wisatawan tentu tidak nyaman dan takut dengan penjagaan ketat aparat keamanan. Tapi pasca teror, itu justru memberi rasa aman,” imbuhnya.

 

 

Sama seperti saat ini, lanjutnya dengan menerapkan prosedur masuk yang cukup ketat, secara psikis itu akan memberi rasa nyaman. Selain memberi rasa aman dan nyaman bagi wisatawan, prosedur pemeriksaan yang diberlakukan di pintu masuk Bali juga bertujuan untuk melindungi masyarakat Bali.

Leave a Comment
Published by
disa snn