Gerakan Bersih Indah Sehat Aman, Pulihkan Sektor Pariwisata
satunusantaranews, Jakarta - Gerakan Bersih Indah Sehat Aman (BISA) yang digagas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI menjadi salah satu upaya efektif untuk memulihkan sektor pariwisata di tengahtengah pandemi ini.
Demikian optimisme yang dikemukakan Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih, saat membuka kegiatan BISA di depan ratusan peserta di desa wisata Lembah Rembulan, Kabupaten Tegal, (12/8).
Pariwisata dan ekonomi kreatif adalah sektor penyumbang devisa dan Produk Domestik Bruto negara. Tourism sudah jadi andalan devisa nomor 2 setelah CPO, bahkan bisa jadi bila digabung dengan sektor ekonomi kreatif menjadi nomor 1.
Ambruknya sektor pariwisata RI telah memperburuk kondisi resesi ekonomi RI yang dihajar pandemi COVID-19, ungkapnya. BISA merupakan rintisan bagi pelaku sektor wisata di daerah untuk bangkit.
Bagaimana menyiapkan lokasi wisata sesuai adaptasi kebiasaan baru (new normal) agar senantiasa mematuhi protokol kesehatan.
Karena pariwisata tidak dipungkiri menjadi penyambung nafkah bagi mayoritas masyarakat, terutama di daerah wisata, tambahnya. Sekaligus, saat ini menjadi saat yang tepat untuk memperbaiki mindset dan standar tempat wisata yang aman, terutama agar tidak menjadi klaster baru COVID-19.
Dan pentingnya mengangkat isu lingkungan dalam BISA untuk memperbaiki citra destinasi wisata kita yang ratingnya tengah rendah, ujar Fikri.
Direktur Pengendalian Kebijakan Strategis Kementerian Parekraf RI, Hasan Abud menilai ekonomi di destinasi wisata tidak mungkin berhenti stagnan terus menerus karena pandemi.
Sebagian daerah sudah bertahap dibuka, ada yang 50 hingga 75 persen agar tetap berjalan, pada dasarnya BISA untuk meningkatkan value destinasi wisata di masa pandemi ini agar turis tetap nyaman dan merasa aman berkunjung.
Pandemi ini tidak tahu kapan berhenti, namun kegiatan usaha harus tetap jalan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, katanya.
Hasan Abud pun mengapresiasi Wakil Ketua Komisi X DPR, Abdul Fikri Faqih yang telah memperkenalkan Desa Lembah Rembulan sebagai alternatif wisata baru di daerah Guci, Kabupaten Tegal.
Sementara, Pelaksana Teknis Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tegal, Suharinto mengakui semua destinasi wisata di wilayahnya, baik yang dikelola dinas Kabupaten maupun Desa Wisata telah ditutup sejak 4 bulan lalu.
Komentar