satunusantaranews – Jakarta. Ketua Umum Gerakan Orientasi Indonesia (GOIndonesia), Okti Kurliana Bratakusumah, menilai salah satu persoalan bangsa yang harus segera ditangani dan diselesaikan pemerintahan Jokowi-Maruf Amin, adalah persoalan radikalisme dan intoleransi.
“Saat ini, kita masih banyak melihat narasi-narasi hoax, ujaran kebencian, kekerasan dan konten-konten yang mengandung radikalisme dan intoleransi yang bertebaran di masyarakat. Ini sangat berbahaya karena dapat memecahbelah persatuan dan kesatuan bangsa,” ujarnya kepada satunusantaranews.com, di Jakarta.
Ia menegaskan, penyebaran konten, narasi, maupun paham-paham radikalisme dan intoleransi, tidak hanya melalui media sosial, tapi juga menyusup lewat rumah ibadah, lingkungan sekolah, madrasah maupun perguruan tinggi. Karena itu, menurutnya, pemerintah melalui lembaga yang berwenang seperti Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), harus bersinergi dengan kementerian terkait. Diantaranya, kementerian Kominfo, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Agama, dan kementerian lainnya.
“Kami berharap tiap-tiap kementerian dan lembaga ikut mengawasi para aparatur sipil negaranya agar tidak terlibat dan menjurus pada hal-hal terkait radikalisme dan intoleransi itu,” imbuhnya.
Lebih jauh lagi, Okti berharap Kemendikbud dapat meningkatkan dan memperkuat pendidikan wawasan kebangsaan dalam dunia pendidikan di tanah air. Bahkan, harus diperkenalkan sejak usia dini.
“Penguatan materi toleransi dalam keberagaman harus terintegrasi dan masuk ke kurikulum. Selain itu, harus berani mengambil tindakan tegas jika ada pendidik yang bersikap intoleran di lingkungan sekolah maupun perguruan tinggi,” tuturnya.
Ia menambahkan, LSM GOIndonesia tidak akan berpangku tangan melihat kegelisahan sebagian masyarakat dengan semakin berkembangnya isu-isu radikalisme dan intoleransi ini. Dengan semangat Pancasila, GOIndonesia akan membangun dan menyebarkan konten-konten dan narasi-narasi kebangsaan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan Indonesia. Salah satu cara dengan menggelar berbagai kegiatan dan diskusi.
“Dalam waktu dekat kami akan menggelar diskusi publik dengan tema peranan pemuda dalam menangkal hoax, radikalisme dan intoleransi. Kami mengundang beberapa narasumber yang kompeten,” terang Okti.
Ia menegaskan, GOIndonesia berharap melalui diskusi publik sebagai platform green campaign melawan black campaign ini, akan memberikan pengaruh dan pemahaman yang baik, sehingga bisa lebih mendewasakan wawasan masyarakat tentang bagaimana cara menangkal, menyikapi semua lini yang bertendensi hoax. “Dengan begitu tidak ikut terpapar radikalisme dan intoleransi,” pungkasnya.
Sekretaris Umum GoIndonesia, Ernanda, menambahkan, dengan satu semangat Pancasila, GOIndonesia akan turut berpartisipasi aktif membungkam konten-konten negatif atau hoax di media sosial dengan menyebarkan konten-konten positif. “Misalnya, tentang Indonesia yang kaya raya akan kebhinekaan dan keragaman budaya bangsa,” ujarnya. (ray/foto ist)
Leave a Comment