satunusantaranews – Bogor, Kwartal II ekonomi Indonesia terkontraksi menjadi 5.32 persen. Ini sangat berat. Ini merambat kemana-mana. Bahkan pakar ekonomi mengatakan apabila di Kwartal III masih terjadi kontraksi lagi, artinya kita akan memasuki resesi ekonomi.
Ini saya kira berbahaya. Disinilah kita mesti melakukan pembangkitan-pembangkitan ekonomi. Demikian ditegaskan KH.Masduki Baidlowi, Staf Khusus sekaligus Juru Bicara Wakil Presiden RI, KH.Ma’ruf Amin.
Diungkapkannya saat Seminar Mengembangkan Potensi Ekonomi Syariah melalui Islamic Fashion di Masa Pandemi oleh Fakultas Agama Islam, Universitas Ibnu Khaldun, Bogor. Bekerjasama dengan Islamic Fashion Consultant Development dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui webinar (13/8).
Turut hadir dalam webinar, Rektor Universitas Ibnu Khaldun, Bogor, Prof.Dr.KH.Didhin Hafidhudin MA; Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Dr.KH.Agus Maftuh A.M.Ag, Sekjen LPBKI MUI Arief Fahrudin;
Juga hadir Dr.Hj.Indria Rusmana SE,MPd.I Founder IFCO; Gati Wibawaningsih S.Teks, MA; Aam Laurisha Designer; Fanti Wahyu Nurvita, ST Designer; dan Kamawardhana Owner Hesandra Indonesia.
Ini merupakan webinar luar biasa di tengah pandemi Covid 19 yang membahas tentang Mengembangkan Potensi Ekonomi Fashion Muslim di Tengah Pandemi.
Semoga menghasilkan pemikiran-pemikiran serta langkah-langkah yang sifatnya kreatif, out of the box, dan sebagainya. Selain bagaimana mengabungkan ekonomi dan dakwah, itu sangat luar biasa.
Apalagi fokus pemerintah saat ini, berada pada sisi demand-nya. Sehingga Bantuan-Bantuan Sosial sangat besar dialirkan oleh pemerintah. Seperti Bansos yang langsung diberikan kepada masyarakat bawah maupun melalui Bansos Produktif.
“Dan industri fashion muslim masuk dalam UMKM. Oleh karenanya, harus mendapatkan fasilitas pendanaan dari yang sifatnya produktif. Artinya, Bansos yang produktif.”
Kalau bisa mendapatkan Bansos yang produktif, mudah mudahan industri fashion muslim ini bisa mengungkit satu gerakan ekonomi di masyarakat,” ujar KH. Masduki Baidlowi.
Staf Khusus sekaligus Juru Bicara Wakil Presiden RI, KH.Ma’ruf Amin ini pun memberikan sejumlah indikator potensi Industri Fashion Muslim Indonesia seperti jumlah muslim penduduk Indonesia yang berjumlah 87.7 persen.
Sebuah research menunjukkan di Tahun 2035 penduduk Indonesia yang berada di perkotaan mencapai 60 persen.
Begitu juga, data Boston Consultant Group, menyebutkan bahwa Kelas Menengah di Indonesia kini sudah mencapai 62.48 persen dari seluruh jumlah penduduk. Sebuah Potensi pasar yang sangat luar biasa.
Dan menurut The Global Economics Report, Indonesia kini masuk sepuluh besar di bidang Modest Fashion. Indonesia bersama Uni Emirate Arab dan Turki menjadi tiga besar.
Satu loncatan yang menjadi kekuatan besar. Bahkan dahulu, fashion muslim Indonesia jauh dibawah Malaysia dan Singapura. Kini Kementerian Perindustrian ingin membawa Fashion Muslim Industri menjadi nomor satu di dunia.
Ini suatu perkembangan yang menarik mengingat, yang namanya pendduduk muslim itu mempunyai life style sendiri. Lifestyle ini salah satu hal, salah satu sudut pandang, salah satu angel yang menarik dunia fashion.
Sehingga prospeknya sangat-sangat bagus. Dan ini juga menjadi penting, kreatif dan apresiasi Universitas Ibnu Khaldun yang membuka Program Study ini.
Dengan demikian mudah-mudahan prospeknya bisa bagus. Menjadi jurusan yang menarik bagi milenials kedepan. Industri Fashion menjadi satu kata kunci di bisnis ini.
Ini sebuah latar belakang mengapa jika bicara industri fashion ini sangat penting. Apalagi diindustri fashion itu kita tidak bicara kita sebagai konsumen saja.
Tetapi kita bicara sebagai pendana, pembuat industrinya, hingga SDM nya yang juga dibangun oleh Universitas Ibnu Khaldun ini. Ini luar biasa.
Sebelum menyudahi penjelasannya, KH.Masduki Baidlowi, memberi catatan pentingnya bahwa gerakan fashion muslim di Indonesia, lima tahun belakangan ini, yang menarik dalam pewacanaannya.
Dimana sekarang pewacanaannya sudah masuk kepada Ethical Fashion nya. Bahkan sudah masuk pula dalam pewacanaan Suistainable Fashion Muslim Industri. Termasuk wacana KEK Halal yang dimana masuk juga Fashion Muslim didalamnya.
Ini sudah dibicarakan sangat luar biasa, tinggal bagaimana pemerintah melaksanakannya. Bahkan Wapres bersama Menteri BUMN dan Menteri Perindustrian sudah membicarakan hal ini, pungkasnya.
Leave a Comment