Nasional

Hari Toleransi Internasional: Potensi untuk Kolaborasi

satunusantaranews, Jakarta – Setiap tanggal 16 November, dunia selalu memperingati tentang Hari Toleransi Internasional atau International Day of Tolerance. Hal tersebut didasarkan pada hasil kesepakatan pada tahun 1995 saat Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

 

Sebelumnya, mari kita bahas apa itu toleransi? Toleransi merupakan sebuah kata yang berasal dari bahasa latin “tolerare” yang berarti dengan sabar menghadapi sesuatu. Jadi toleransi merupakan suatu perilaku dari manusia yang menghargai dan menghormati sebuah perbedaan atas perilaku dari orang lain.

 

Indonesia merupakan suatu negara yang kaya akan keberagaman. Bermacam-macam ras, suku, agama, dan golongan ada pada Ibu Pertiwi yang sangat kita cintai. Dengan perbedaan tersebut, diharapkan seluruh masyarakat dapat berperilaku dan menghargai setiap perbedaan yang ada di Indonesia.

 

Dilansir dari kemenag.co.id (16/11), Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengucapkan selamat memperingati Hari Toleransi Internasional. Menurutnya, inti dari hari peringatan ini adalah merayakan sebuah keberagaman dan toleransi dengan wujud nyata, serta memastikan bahwa semua orang memahami pentingnya dalam memberi ruang satu sama lain.

 

“Kita perlu terus menumbuhkan kesadaran bahwa keragaman agama, bahasa, budaya dan etnis bukanlah dalih untuk konflik, tetapi kekayaan umat manusia. Keberagaman adalah kekayaan” Ucap Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas (16/11).

 

“Keberagaman adalah potensi bagi kita untuk saling mengenal dan berkolaborasi dalam kebaikan dan mewujudkan kemaslahatan bersama. Sebab, mereka yang bukan seiman adalah saudara dalam kemanusiaan” sambung Menteri Agama.

 

Di Indonesia, ada sebuah contoh dari kolaborasi atas keberagaman, adalah Puja Mandala Nusa Dua, Bali yang selalu menjadi destinasi wisata. Tempat yang unik dengan adanya 5 tempat ibadah sekaligus dalam satu tempat. Puja Mandala menjadi bukti adanya sebuah toleransi beragama yang tinggi, khususnya di Pulau Dewata yang biasanya penduduknya adalah beragama Hindu.

 

Ada 5 tempat beribadah dari agama yang berbeda-beda, diantaranya adalah agama Islam, Kristem, Katolik, Budha, serta Hindu. Tempat-tempat ibadah yang ada di Puja Mandala Nusa dua ini berdiri kokoh berdampingan dalam satu wilayah. Puja Mandala Nusa Dua ini juga menjadi cerminan jika keberagaman yang ada di Indonesia dapat menghasilkan sebuah perilaku toleransi, khususnya bagi umat beragama.

Leave a Comment
Published by
Kahfi SNN