satunusantaranews – Jakarta, Affandi adalah perupa penting dan berpengaruh dalam perkembangan seni rupa modern Indonesia. Ia kerap disebut sebagai representasi seni rupa modern Indonesia di kancah seni rupa internasional. Affandi telah melakoni perjalanan artistik yang panjang. Ia berkarya dan berpameran di seputar Bandung, Jakarta, Yogyakarta, dan Bali, juga lintas benua dengan berkeliling India, negara-negara di Eropa dan Amerika. Ia aktif terlibat dalam perhelatan seni rupa bergengsi internasional seperti Sao Paolo Biennale, Venice Biennale, dan World Expo ‘70 Osaka.
Teknik melukisnya unik yaitu plototan atau menuangkan langsung cat minyak dari tube ke atas kanvas kemudian melukis menggunakan jari-jari tangan, mencuri perhatian para kritikus Barat. Lukisan-lukisannya itu disebut sebagai “ekspresionisme baru”.
Lukisan-lukisan Affandi kini disuguhkan dalam Imersif Affandi bertajuk “Alam, Ruang, Manusia”. Sebuah sepilihan karya Affandi (98 lukisan, 15 lukisan Affandi diantaranya koleksi GNI) dalam sajian proyeksi gambar bergerak (video mapping projection) dengan iringan musik dan suara yang menyuguhkan pengalaman imersif pengunjung dalam “memasuki” dunia lukisan Affandi.
15 lukisan Affandi koleksi GNI merepresentasikan perjalanan artistiknya dari periode 1940-an sampai dengan 1970-an. Memiliki beragam tema, mulai dari potret diri, potret keluarga, aktivitas manusia, lanskap alam, serta dunia flora dan fauna.
Karya-karya Affandi koleksi GNI tersebut dikumpulkan dari tiga satuan kerja di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, seiring dengan didirikannya GNI pada tahun 1998. Ketiga lembaga tersebut adalah Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan (Proyek Wisma Seni Nasional), Bagian Kesenian (Direktorat Kesenian), dan Museum Nasional.
Selain itu, juga disajikan lini masa perjalanan hidup Affandi dari lahir hingga akhir hayatnya, terutama yang terkait dengan peristiwa dan pencapaian penting yang merekam perjalanan keseniannya.
Kurator GNI Bayu Genia Krishbie, terkait Imersif Affandi ini dirangkai dalam tiga kerangka tema besar. Pertama, tentang alam, menampilkan observasi Affandi pada objek-objek di alam seperti flora, fauna, dan lanskap. Kedua, tentang ruang, menyajikan karya-karya Affandi yang merekam tangkapan visual suasana di ruang publik, ruang privat, dan objek-objek arsitektural. Ketiga, tentang manusia, menyuguhkan karya-karya potret, aktivitas manusia, dan keberpihakan Affandi pada kemanusiaan.
Sekaligus mengangkat filosofi hidup Affandi yang dikenal melalui simbolisme “matahari, tangan, dan kaki”. Kisah tentang daya hidup, kerja keras, dan terus melangkah maju. Suatu inspirasi yang kita butuhkan guna memulihkan diri dari situasi pandemi ini.
Kepala Galeri Nasional Indonesia, Pustanto berharap Imersif Affandi menjadi bukti semangat dan kerja keras bagi siapa saja yang terlibat, baik bagi pihak yang mempersiapkan pameran maupun publik yang mengapresiasi, untuk terus melangkah maju dalam kondisi yang sulit sekalipun.
Imersif Affandi merupakan rangkaian Pekan Kebudayaan Nasional 2020 diselenggarakan Direktorat Jenderal Kebudayaan melalui Galeri Nasional Indonesia, didukung oleh Museum Affandi, OHD Museum, Indonesian Visual Art Archive, dan Indonesian Heritage Society. Dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Leave a Comment