Indonesia Dipercaya Jadi Presidensi G20 Untuk Pertama Kalinya

Indonesia Dipercaya Jadi Presidensi G20 Untuk Pertama Kalinya
Indonesia Dipercaya Jadi Presidensi G20 Untuk Pertama Kalinya

satunusantaranews, Jakarta - Kembali kepercayaan dunia untuk Indonesia. Kali ini dipercaya menjadi tuan rumah Presidensi G20 untuk pertama kalinya sepanjang sejarah didirikannya G20, yang serah terimanya akan dilakukan pada 1 Desember 2021 di Roma, Italia, dan sedikitnya ada 150 pertemuan yang akan berlangsung hingga 30 November 2022, diantaranya working group tingkat sherpa, finance, deputy, hingga KTT yang dihadiri oleh kepala negara dan kepala pemerintahan.

Indonesia sebagai tuan rumah presidensi memegang tanggung jawab yang besar dalam penyelenggaraan kegiatan internasional dari negara-negara yang menjadi kekuatan ekonomi utama dunia. Tentu ini merupakan kepercayaan tapi pada saat yang sama juga merupakan sebuah tanggung jawab yang besar bagi Indonesia yang insya Allah akan dilaksanakan sebaik-baiknya.

Baca Juga: Serah Terima Presidensi G20 Italia ke Indonesia Pada KTT G-20 di Roma

Indonesia akan mengambil tema "Recover Together Recover Stronger". Selain itu, perkiraan situasi global pada tahun 2022 dalam beberapa aspek. Salah satunya terkait kondisi pandemi di seluruh negara yang diperkirakan belum akan sepenuhnya keluar dari Pandemi Covid-19. Dari aspek kesehatannya WHO menyampaikan harapan bahwa di akhir 2021 negara dunia dapat melakukan vaksinasi 40% dari populasinya dan 70% pada pertengahan 2022.

Sedangkan dari aspek ekonomi yang akan dipaparkan oleh Menteri Keuangan, sangat mungkin terkait dengan perekonomian Indonesia yang tergolong baik, serta laporan dari IMF pada 2020 lalu yang menyatakan bahwa ekonomi dunia turun hingga minus 3,2% akibat terdampak oleh pandemi Covid-19.

Tahun ini terdapat tren positif terhadap pertumbuhan yang diperkirakan mencapai 6%, dan diharapkan akan berlanjut pada tahun 2022. Sementara dunia diperkirakan masih terdapat kerentanan, serta dikhawatirkan bahwa pertumbuhan belum akan merata, dan dari sisi geopolitik diperkirakan rivalitas antara kekuatan besar masih akan berlanjut.

Penulis: Kahfi
Editor: Suharsono

Baca Juga