Nasional

Inilah Temuan Rel Trem Jaman Dulu di Kawasan Glodok – Kota

satunusantaranews, Jakarta – Rel trem jadul ditemukan di lokasi proyek MRT Jakarta fase 2A Glodok-Kota. Arkeolog Senior, Junus Satrio Atmodjo, menyebut penemuan ini sudah diprediksi sejak awal fase pembangunan. Jalur CP2 dan CP3 sudah diprediksi akan ada situs arkeologi zaman Belanda.

Adapun rel trem ini sudah diperkirakan karena sebelumnya sudah pernah ditemukan di dekat Museum Fatahillah, tambah Junus dalam Forum Jurnalis MRT. Dikutip dari salah satu situs berita.

Menurutnya, rel trem di Jakarta pertama kali dibangun dua tahun usai pembangunan kereta api pertama di Indonesia pada 1869. Rel yang ditemukan tersebut merupakan rel trem tertua di Indonesia. Semua kondisinya baik, sangat mungkin dipindahkan dan disimpan kemudian, masih ada waktu empat tahun untuk pugar, jelas Junus.

 

 

PT MRT juga sangat kooperatif dan berkomitmen untuk menjaga situs ini hingga dipindahkan. Namun, yang pertama harus dilakukan, menurut Junus, yaitu menyelamatkan apa yang ada. Setelah itu, tim arkeologi yang akan menentukan rencana konservasi.

Sementara itu, PT MRT Jakarta juga menjelaskan temuan rel trem di bawah jalur bus Transjakarta, tepatnya di Jalan Pintu Besar Selatan. Temuan rel ini sudah dibahas dan rencana pemindahannya sudah disetujui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta.

Iwan Henry Wardhana dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemprov DKI Jakarta mengapreasiasi PT. MRT yang sudah berperan serta dalam memulihkan kembali peradaban yang ditemukan.

“Selain menemukan jalur trem, MRT juga melakukan relokasi tugu jam. Apa yg dilakukan MRT ini sudah sewajarnya, sudah semestinya dijadikan contoh oleh perusahaan lain baik BUMN dan BUMD, berupaya mengembalikan kembali bukti sejarah peradaban kota di masa lampau,” kata Iwan.

Sepenggal kisah tersimpan dari temuan ini, kisah tersebut adalah bagaimana transportasi umum di Jakarta pertama kali terbentuk tempo dulu. Di sekitar abad ke-19, trem dinilai menjadi angkutan andalan bagi warga Jakarta yang saat itu masih bernama Batavia.

 

 

Menurut Arkeolog dari Universitas Indonesia (UI) Junus Satrio Atmodjo, trem di Jakarta pertama kali muncul di tahun 1869. Namun, di saat itu trem tidak langsung menggunakan mesin lokomotif uap maupun listrik.

“Kalau bicara sejarah trem di Jakarta itu dibangun 1869. Dia lebih muda dua tahun dari jalur kereta api pertama di Indonesia pada 1867 di Semarang,” ungkap Junus dalam diskusi virtual.

Trem dibangun demi efektivitas perpindahan orang dan barang di Batavia saat itu. Utamanya untuk menghubungkan kawasan utara Batavia di sekitar Kota Tua ke Selatan atau kawasan Harmoni.

Leave a Comment