satunusantaranews, NY – Seorang anggota Kongres Amerika Serikat (AS) tengah menghadapi rentetan kritik setelah dirinya memposting foto Natal keluarganya yang berpose dengan gaya militer sambil menenteng senjata, hanya beberapa hari setelah penembakan sekolah yang mematikan.
Perwakilan Republik Kentucky, Thomas Massie, mentweet foto itu dengan judul: “Selamat Natal! ps. Santa, tolong bawa amunisi”.
Postingan tersebut telah dikutuk oleh sejumlah keluarga yang terkena dampak kekerasan senjata, ditambah tokoh-tokoh di kedua sisi politik.
FYI SNNears, postingan ucapan natal ini di post beberapa hari setelah penembakan sekolah di Michigan yang menewaskan empat remaja dan tujuh orang terluka setelah seorang siswa berusia 15 tahun diduga mengamuk menggunakan senjata ayahnya.
Orang tua tersangka telah didakwa dengan pembunuhan tidak disengaja karena gagal mengindahkan beberapa tanda sebagai peringatan sebelum tragedi itu. Dalam kasus ini mereka telah mengaku tidak bersalah.
Ini adalah insiden terbaru dari serangkaian penembakan di AS yang telah menyebabkan perdebatan sengit tentang hak dan undang-undang senjata. Keluarga siswa yang terbunuh dalam penembakan di sekolah sebelumnya telah berbicara menentang postingan tersebut.
Salah satunya yakni putri Fred Guttenberg, Jaime, terbunuh dalam penembakan di sekolah menengah Parkland di Florida pada 2018 – salah satu serangan sekolah terburuk yang pernah terjadi di AS.
Lauren Boebert, Thomas Massie dan beberapa anggota dewan asal partai Republicans tampaknya memang sengaja melakukan ini untuk mencari sensasi. Mereka khawatir karena presiden yang sekarang, Opa Joe Biden sedang membuat agenda untuk melakukan pembatasan perijinan senjata api.
Sebab, sudah bukan rahasia lagi kalau produsen senjata api dari dulu sangat menentang keluarnya undang-undang pengetatan kepemilikan senpi dengan gencar melakukan lobby-lobby.
Tak sedikit peristiwa penembakan massal yang terjadi di Amerika yang mengakibatkan ribuan nyawa melayang. Hanya karena begitu mudahnya untuk membeli senjata api tanpa ada keharusan untuk memeriksa latar belakang.
Sampai supermarket seperti Walmart juga menjualnya dan senjata-senjata diperlakukan sebagai komoditi dagangan biasa dan dengan rapi dipajang. Mereka berpegang kepada Amandemen kedua dalam proklamasi kemerdekaan yang menjamin kebebasan untuk memiliki senjata sebagai bentuk pertahanan.
Leave a Comment