satunusantaranews, Mamuju – Dalam persiapan ekspor, Karantina Pertanian Mamuju gandeng dinas terkait. Oleh karenanya pejabat Karantina Pertanian Mamuju melaksanakan koordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulawesi Barat (Sulbar) dalam rangka persiapan ekspor cangkang sawit yang diterima langsung oleh Amir Maricar selaku Kepala Disperindag (18/5) lalu.
Agus Karyono mengatakan bahwa Sulbar memberikan sinyal adanya ekspor yang diperkirakan dilaksanakan pada awal Juli, sebanyak 20.000 ton cangkang sawit akan diberangkatkan ke Jepang dengan nilai ekonomi mencapai 22 miliar rupiah yang diangkut menggunakan 2 kapal melalui Pelabuhan Belang-Belang, ujar Kepala Karantina Pertanian Mamuju tersebut.
Tahun kemarin, Sulbar berhasil eskpor sebanyak 8.000 ton cangkang sawit ke Thailand, tahun ini mengalami peningkatan lebih dari 2 kali lipat dengan negara tujuan yang bisa dikatakan memiliki perizinan yang cukup ketat, tambahnya.
Amir Maricar mengaku senang dengan adanya eskpor cangkang sawit ini, “Selain buahnya, limbah cangkang sawit juga mampu disulap jadi pundi-pundi rupiah sehingga mendongkrak pendapatan asli daerah di tengah pandemi yang tak kunjung berakhir,” ungkapnya.
Di hari yang sama setelah menyambangi Disperindag, selanjutnya Agus Karyono dan tim bertamu ke Dinas Perkebunan Sulbar dengan agenda yang sama untuk menyelaraskan kegiatan ekspor sekaligus menggali potensi ekspor komoditas lainnya.
Abdul Waris Bestani selaku Kepala Dinas Perkebunan menyampaikan bahwa selain sawit dan turunannya, Sulbar juga memiliki potensi ekspor komoditas perkebunan lainnya.
“Kita punya kakao, kopi, pinang dan pisang yang melimpah, kita akan carikan solusi agar komoditas ini mampu dipasarkan ke luar negeri,” tuturnya.
Leave a Comment