Kasus Covid-19 Melandai Tapi Ahli Meramal Akan Ada Gelombang Ketiga Di Akhir Tahun
satunusantaranews, Jakarta - Penanganan kasus Covid-19 di Indonesia membuahkan hasil bagus. Pandemi covid-19 semakin terkendali dan penambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia tengah melandai. Meski demikian, masyarakat dihimbau tetap menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah serangan Covid-19 gelombang ketiga.
Sebab melansir data Satgas Covid-19, hingga (11/11) ada tambahan 435 kasus baru yang terinfeksi Corona di Indonesia. Sehingga total menjadi 4.249.758 kasus positif Corona.Oleh karena itu, gelombang 3 Covid-19 RI diramal bisa datang secara tiba-tiba. Ini setidaknya dikatakan Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra.
Ia menjelaskan bahwa gambaran mobilitas warga yang saat ini sudah hampir kembali seperti keadaan pra pandemi. Menurutnya hal ini berpotensi besar menjadi akar penularan yang masif di lingkungan masyarakat. Apalagi saat ini kebijakan pemerintah juga sudah tidak merepresentasikan lagi kampanye menjaga jarak. Ia menyebut mungkin akan muncul mutasi Covid-19.
Meski penambahan kasus Covid-19 melandai, ada kekhawatiran serangan virus corona gelombang 3. Mengutip dari berbagai sumber, epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman prediksi pandemi Covid-19 gelombang ketiga di Indonesia diperkirakan terjadi pada Desember 2021. Prediksi Covid-19 gelombang ketiga ini lantaran pada akhir tahun 2021 ada libur Natal dan Tahun Baru 2022. Berkaca pada periode sebelumnya, jumlah kasus Covid-19 meningkat setelah ada libur panjang.
Mengutip dari kompas.com Dicky kembali mengingatkan ancaman pandemi Covid-19 gelombang ketiga. Dicky mengakui kasus Covid-19 di Indonesia tengah melandai. Namun, Dicky mengingatkan, nyatanya pandemi Covid-19 masih belum berakhir sehingga masyarakat tak boleh abai."Saat ini jauh lebih melandai daripada periode Juli-Agustus lalu, tapi nyatanya pandemi belum berakhir," ujarnya.
Bahkan beberapa negara di dunia saat ini sedang dihantam gelombang ketiga Covid-19. Mulai dari Asia hingga Eropa. "China sekarang sedang lockdown karena banyaknya kasus delta, belum lagi Eropa. Ini adalah satu hal yang tadinya tidak kita sangka ketika cakupan vaksinasi sudah banyak, bahkan kalau bicara China, sudah 1 miliaran orang sudah divaksin ," kata Dicky.
Tentu saja sebelumnya Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) juga mengatakan, tren kasus Covid-19 di dunia masih mengalami peningkatan. Oleh karenanya, Presiden RI mengajak masyarakat belajar dari penyebab kenaikan kasus Covid-19 secara global itu. "Tren kenaikan kasus itu masalahnya ada pada tiga hal. Pertama, relaksasi yang terlalu cepat dan tidak melalui tahapan-tahapan," kata Jokowi.
"Kedua, lanjut dia, prokes yang tidak disiplin lagi, misalnya kebijakan lepas masker di sejumlah negara. Ketiga, pembelajaran tatap muka di sekolah," tuturnya. Untuk mengantisipasi tren kenaikan kasus Covid-19, Jokowi menekankan agar kepala daerah dan semua elemen masyarakat berhati-hati terhadap ketiga hal tersebut. Jadi SNReaders pandemi Covid-19 belum berakhir. Untuk mencegah Covid-19 gelombang 3, kita harus tetap menjalankan protokol kesehatan okeee SNReaders…
Komentar