satunusantaranews, Surabaya – Terjadinpeningkatan kasus aktif Covid-19 varian Omicron di beberapa kota, oleh karenanya pemerintah harus segera menyiapkan strategi dan langkah konkret untuk mengendalikan penyebaran wabah tersebut, jelas Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.
“Angka kenaikan kasus Covid-19 khususnya Omicron belakangan ini mulai signifikan. Tentunya harus segera diambil langkah serius dan konkret untuk menghambat penyebaran nya,” kata LaNyalla di sela kunjungan kerja ke Jatim (3/2).
Strategi cepat tersebut, lanjutnya, sangat perlu agar jumlah kasus tidak terus meningkat dan pada akhirnya bisa mengganggu proses pemulihan ekonomi. Ekonomi yang sempat terpuruk, sudah mulai bergerak kembali. Jangan sampai momentum pergerakan tersebut menjadi terhambat lagi, jelasnya.
Makanya, kembali LaNyalla mendesak pemerintah agar segera mengambil
kebijakan terkait penyebaran Omicron yang tidak lama lagi diprediksi semakin tinggi. Dampaknya pun tidak hanya di sektor kesehatan dan ekonomi, tetapi juga berimbas ke sektor lain seperti pendidikan dan juga industri.
Berdasar data dari Balitbangkes Kementerian Kesehatan RI di Indonesia sudah ditemukan varian Omicron sebanyak 2.507 kasus. Sebaran tertinggi masih dilaporkan di Provinsi DKI Jakarta. Dimana jumlah kasus aktif di Jakarta per tanggal 2 Februari 2022 sudah mencapai 2.054 kasus.
Banten menyusul, yakni di angka 258 kasus. Meski begitu para pakar meyakini Omicron sudah mendominasi di Indonesia, menggantikan COVID-19 varian Delta setidaknya di Jawa Bali. Jumlah kasus biasanya fenomena gunung es, banyak kasus yang tidak dilaporkan, seperti jika terjadi klaster keluarga. Ini yang harus diwaspadai agar tidak terjadi ledakan seperti periode Juni-Juli 2021 lalu, ucapnya.
Leave a Comment