Categories: Ekonomi Bisnis

Kawal Anggaran Untuk Pembangunan Desa

satunusantaranews, Pringsewu – Anggota DPD RI Abdul Hakim melakukan dialog dan serap aspirasi bersama masyarakat dan perangkat Pekon Patoman Pagelaran Pringsewu di Balai Pekon Patoman (15/12). Acara tersebut di hadiri Pimpinan Lembaga Amil Zakat Dompet Amal Insani (LAZDAI) Lampung Nurhandoyo, Kepala Pekon Patoman Sudiyono, dan puluhan jajaran aparat pekon dan masyarakat.

 

Abdul Hakim mengatakan aparatur pemerintahan dari pusat hingga desa harus melihat kembali tujuan pembangunan desa.

 

“Tujuannya adalah mensejahterakan kehidupan bermasayarakat. Desa harus menjadi garda terdepan pembangunan bangsa. Pemerintah harus hadir dan ambil alih tanggungjawab, jangan dibebankan ke desa. Saya akan terus mengawal pelaksanaan UU. No. 6 tahun 2014 dan memastikan anggaran tersedia untuk pembangunan desa.” Ujarnya.

 

Ia juga berharap desa bisa terus meningkat statusnya sampai menjadi desa mandiri.

 

“Masyarakat harus terbiasa dengan kemandirian, pemberdayaan masyarakat menuju kemandirian tersebut bisa dilakukan dengan menerapkan gerakan kampung sedekah.”

 

Abdul Hakim juga menyatakan komitmennya untuk terus memperjuangkan aspirasi masyarakat desa.

 

“Salah satu dari 22 perjuangan program terapan kami adalah berupaya menuntaskan pembangunan jalan desa, maka alokasi dana pemerintah pusat harus tersedia, maka saya tidak setuju jika bantuan BLT diambil dari anggaran dana desa sehingga pembangunan desa menjadi terhambat”

 

Pimpinan LAZDAI Nurhandoyo dalam presentasinya mengatakan gerakan kampung sedekah yang diinisiasi oleh Taufiq Ary ini sudah berhasil di terapkan di beberapa daerah.

 

“Gerakan ini dirancang agar masyarakat dapat menyelesasikan persoalan dilingkungannya sendiri tanpa harus bergantung dengan pihak luar, karena 100 % sedekah masyarakat kembali ke masyarakat.” jelasnya.

 

Sementara Kepala Pekon Patoman Sudiyono menyampaikan keluhannya terkait bantuan BLT dari dana desa.

 

“Sebagian besar dana desa digunakan untuk BLT, 3 bulan pertama 600 ribuan, 5 bulan berikutnya sebesar 300 ribuan. Mestinya semuanya sama tiap pekon, nyatanya beda. Ada pekon yang hanya 1 bulan bahkan ada yang tidak memberikan karena alasan tidak ada dana. Ini tidak adil.”ungkapnya.

 

Sementara Sudiyono juga berterimakasih atas komitmen Abdul Hakim untuk terus memperjuangkan kemajuan desa.

 

Acara diakhiri dengan penyerahan simbolis kencleng LAZDAI sebagai tanda di launchingnya gerakan kampung sedekah di Pekon Patoman.

Leave a Comment
Published by
disa snn