satunusantaranews, Jakarta – Indonesia kembali kedatangan vaksin COVID-19 Sinovac dari China (20/6) sebanyak 10 juta bulk dan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Banten. Kedatangan vaksin ini merupakan kedatangan tahap ke-17 yang berjarak kurang dari sepuluh hari dari kedatangan satu juta vaksin Sinopharm yang sebelumnya hadir (11/6).
Sekjen Kemenkes drg. Oscar Primadi, MPH mengatakan dengan kedatangan lagi 10 juta bulk vaksin, artinya sudah 91,5 juta dosis COVID-19 dalam bentuk bulk merek Sinovac yang tiba di Tanah Air untuk diproduksi menjadi vaksin COVID-19.
Kedatangan vaksin tahap ke-17 maka vaksin yang diterima pemerintah Indonesia hingga Minggu (20/6) berjumlah 104.278.400 dosis. Rinciannya 3 juta dosis vaksin Sinovac dalam bentuk jadi, 91,5 juta dosis vaksin Sinovac dalam bentuk bulk, 8.288.000 dosis vaksin Astrazeneca dalam bentuk jadi, dan 2 juta dosis vaksin Shinoparm dalam bentuk jadi.
“Tentunya pemerintah selalu hadir dalam rangka mengamankan sekitar 426,8 juta dosis vaksin COVID-19. Upaya ini merupakan penyediaan berbentuk kerjasama bilateral, multilateral, dan eksplorasi pembuatan vaksin COVID-19 dalam negeri,” terang Oscar lagi.
Dengan adanya kedatangan ini Kementerian Kesehatan akan terus berupaya mendistribusikan dan menjalankan program vaksinasi dengan sebaik-baiknya. Upaya-upaya percepatan dan penguatan program vaksinasi nasional telah dilakukan terutama di daerah dengan lonjakan kasus COVID-19 yang tinggi secara nasional.
Oleh karena itu, percepatan vaksinasi tahap ketiga bagi masyarakat rentan, kelompok produktif usia 18 tahun ke atas di Jabodetabek dan Bandung Raya telah dilakukan demi menekan laju penularan COVID-19.
“Kementerian Kesehatan menjamin vaksin COVID-19 adalah vaksin yang teruji. Dari sisi aspek keamanan, efikasi, dan mutu. Hal ini ditandai dengan penerbitan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA),” jelas Oscar.
Hingga saat ini, pemerintah dan masyarakat Indonesia sudah melakukan upaya percepatan dan penguatan dalam upaya vaksinasi COVID-19. Namun demikian ia tetap menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan dengan menghindari kerumunan, menjaga jarak dan tetap memakai masker, jelasnya.
Indonesia saat ini sedang mengalami lonjakan kasus positif COVID-19. Rekor kasus satu hari pun terjadi di ibukota, DKI Jakarta dengan 5.582 kasus pada Minggu (20/6).
Leave a Comment