Nasional

Kemenhan Tinjau Kawasan Perkebunan Singkong di Kalteng

satunusantaranews, Kalteng – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto didampingi Irjen Kemhan Letjen TNI Ida Bagus Purwalaksana meninjau perkembangan pembangunan kawasan perkebunan singkong di Kalimantan Tengah (10/3).

 

Pembangunan perkebunan singkong yang terletak di Desa Tewaibaru, Kecamatan Sepang, Kabupaten Gunung Mas tersebut merupakan bagian dari program Kemhan dalam rangka mewujudkan Cadangan Logistik Strategis Nasional.

 

Kemhan bertanggungjawab atas pengembangan cadangan pangan singkong di Kalimantan Tengah. Luas area lahan singkong pada tahun 2021 ditargetkan seluas 30.000 Hektar.

 

Program “Food Estate” merupakan amanat Presiden Joko Widodo, dalam upaya pengembangan lumbung pangan Nasional atau “Food Estate” karena hal ini menyangkut cadangan strategis pangan. Food Estate di Kalimantan Tengah ini dikembangkan sebagai pusat pertanian pangan sebagai cadangan logistik strategis untuk pertahanan negara.

 

Food Estate merupakan pengembangan pusat pangan, yang tidak hanya mengembangkan pusat pertanian padi namun juga pusat-pusat pertanian pangan lainnya, seperti singkong, Jagung, dan lain-lain, sesuai dengan kondisi lahan disana.

 

Presiden RI Joko Widodo, 9 Juli 2020, menyatakan bahwa cadangan logistik itu juga digunakan untuk mengantisipasi krisis pangan sebagaimana yang diperingatkan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) mengenai ancaman krisis pangan.

 

Seperti yang diatur dalam UU No 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, dimana dalam pasal 6 dinyatakan “bahwa Pertahanan negara diselenggarakan melalui usaha membangun dan membina kemampuan daya tangkal negara dan bangsa, serta menanggulangi setiap ancaman”.

 

Di dalam UU Pertahanan Negara dipahami bahwa ancaman itu terdiri dari ancaman militer, Nirmiliter dan Hibrida, merujuk apa yang telah disampaikan oleh Presiden mengutip peringatan organisasi pangan dan pertanian dunia PBB (FAO) bahwa ada potensi ancaman krisis pangan dunia di waktu-waktu yang akan datang seiring merebaknya pandemi Covid 19, atau pun krisis-krisis yang disebabkan karena faktor-faktor lainnya. Oleh sebab itu, perlu diantisipasi sedini mungkin agar tidak mengalami krisis pangan.

Leave a Comment
Share
Published by
Dini SNN