satunusantaranews, Makasar – Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi, mengatakan bahwa Kemnaker terus memperkuat Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas tidak hanya dari sisi jumlah lembaga, namun juga mutu program pelatihannya. Langkah dan kebijakan pengembangan BLK Komunitas disesuaikan (link and match) dengan industri yang ada di sekitar BLK Komunitas.
“Pelatihan yang dikembangkan disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja lokal dan mendorong minat masyarakat untuk berwirausaha, yang pada akhirnya dapat menekan angka pengangguran, serta memulihkan perekonomian tenaga kerja,” kata Sekjen Anwar Sanusi pada Rapat Koordinasi Balai Latihan Kerja Komunitas Tahap Kedua di Makasar.
Seperti diketahui, Kementerian Ketenagakerjaan terus melakukan berbagai pengembangan program pelatihan vokasi yang diselenggarakan di BLK Komunitas. Saat ini, ada 23 kejuruan pelatihan yang diselenggarakan di BLK Komunitas di seluruh Indonesia.
Selain jumlah lembaga dan program kejuruan, Kemnaker juga memperluas akses pembangunan BLK Komunitas. Pada tahun 2020 ini, pembangunan BLK komunitas yang sebelumnya difokuskan untuk lembaga keagamaan, mulai melibatkan peran serta dari Serikat Pekerja/Serikat Buruh.
Hal ini sebagai upaya penyebaran lembaga pelatihan kerja menjadi lebih luas untuk dapat diakses oleh masyarakat yang bertempat tinggal cukup jauh dari lokasi lembaga pelatihan kerja yang ada.
“Alhamdulillah, sampai dengan tahun 2019, pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan telah berhasil mendirikan 1.113 BLK Komunitas yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia,” kata Sekjen Anwar Sanusi.
Selain itu, pada tahun 2020 ini, setelah adanya penyesuaian program dan anggaran untuk mendukung program tanggap Covid-19, pemerintah tetap berupaya untuk dapat melakukan pembangunan BLK Komunitas sebanyak 1.000 (seribu) lembaga.
Sekjen Kemnaker menambahkan, aspek penting lain dalam pengembangan BLK Komunitas adalah sinergi BLK Komunitas dengan stakeholder. Hal ini bertujuan agar kemandirian BLK Komunitas dapat terwujud kedepannya, ujarnya.
Dengan peningkatan kualitas dari berbagai aspek, diharapkan BLK Komunitas mampu mandiri dan dapat membangun kemitraan dengan lembaga pendidikan, lembaga pelatihan lainnya, dan dunia industri. Sehingga peningkatan kompetensi Tenaga Kerja melalui pelatihan di BLK Komunitas dapat terserap di industri atau mampu mencetak wirausaha-wirausaha baru.
“Saya minta semua kegiatan antar program di Kementerian Ketenagakerjaan atau kementerian lainnya bisa di sinergikan dalam mencapai outcome yang besar,” tambah Anwar.
Dirjen Binalattas, Budi Hartawan, menambahkan, dengan adanya BLK Komunitas yang tersebar di 263 kab/kota, hal ini menjadi potensi dalam mengembangkan kompetensi tenaga kerja. Ke dapannya perlu dikembangakan pada ranah kemitraan, permodalan, dan penyiapan tenaga kerja yang kompeten.
Rakor BLK Komunitas ini dapat menjadi langkah awal dalam komitmen nyata kita semua untuk berperan aktif dalam mempercepat peningkatan kompetensi SDM Indonesia, kata Dirjen Binalattas.
Leave a Comment