Kena Body Shaming? Harus Berani Speak Up Dong
satunusantaranews, Jakarta - Di era banjir informasi seperti ini tentu saja memiliki isu positif dan negatif. Bahkan beberapa isu seperti Body Shaming menjadi isu yang sangat meresahkan bagi semua orang. Bagaimana tidak? Bahkan seseorang yang tak pernah melihat atau bertemu langsung mampu memberikan cibiran tentang postur tubuh di social media milik orang lain.
Siapa saja bisa terkena body shaming, bahkan figur publik sekali pun. Masih banyak orang yang melakukan body shaming tak sadar bahwa tindakannya itu tercela. Body shaming kerap dilontarkan oleh orang terdekat maupun yang tak dikenal. Mirisnya, orang terdekat yang seharusnya mendukung dan melindungi, malah mengatakan hal-hal tak baik tentang fisik kita.
Perkataan yang sering dilontarkan selalu menyakitkan hati hingga berdampak pada penurunan rasa percaya diri dan kesehatan mental. Kasus ini di Indonesia masih tergolong cukup tinggi. Berdasarkan laporan ZAP Beauty Index pada 2020, sekitar 62,2 persen perempuan di Indonesia pernah menjadi korban body shaming selama hidupnya.
Data tersebut membuktikan bahwa banyak orang belum teredukasi soal dampak dari body shaming yang mereka lakukan. Body shaming membuat manusia seakan-akan hanya dinilai melalui fisiknya tanpa melihat dari aspek lain. Masyarakat yang telah menetapkan standar tertentu, membuatnya secara tak sadar memproyeksikannya ke orang lain.
Dari isu inilah yang menyebabkan semua orang harus terlihat “sesuai” dengan apa yang diinginkan masyarakat. Pasalnya, setiap manusia pasti memiliki keunikannya masing-masing. Untuk mencegahnya, terkadang diperlukan juga usaha yang dilakukan oleh kita. Misalnya adalah dengan mengutarakannya (speak up) apabila merasa tak nyaman. Diharapkan dengan speak up, kita dapat memberikan batasan terhadap diri dengan orang lain.
Melansir dari salah satu akun tiktok, The Vibe With Ky, ada beberapa manfaat yang bisa dirasakan oleh korban body shaming apabila berani melakukan speak up. Pertama, dengan speak up, kita bisa menjadi sosok yang lebih percaya diri.
Mungkin sebelumnya, orang-orang selalu mengejek kekurangan diri korban. Oleh karena itu, speak up bisa membuat keberanian diri terpancar karena kita tak hanya diam saja.
Jika kalian tetap diam, maka banyak orang mungkin tak akan tahu usaha yang telah dilalui untuk menerima dan mencintai kekurangan diri.
Selain itu juga, dengan speak up, kita bisa mengungkapkan pikiran sekaligus mengedukasi orang banyak mengenai keresahan banyak orang tentang isu ini.
Diharapkan, perlahan-lahan segala kondisi dan kekurangan yang ada di dalam diri dapat diterima. Dari situ, kita juga dapat menginspirasi orang lain untuk speak up.
Ternyata, pemikiran yang diutarakan secara tak sadar dapat memengaruhi orang lain, baik berupa tindakan maupun pola pikir. Ketika berada di kondisi serupa, beberapa orang cenderung hanya diam karena tak memiliki keberanian untuk melawan.
Nah, kalimat-kalimat kecil yang diutarakan bisa bermakna bagi beberapa orang dan mereka tak akan merasa sendirian.
Selanjutnya ternyata dengan adanya orang yang berani speak up membuat kesehatan mental kalian terjaga.
Mengapa tidak? Selama ini kalian selalu memendam semua ketakutan kamu dan rasa jengkel kamu setelah menjadi korban body shaming.
Dengan speak up, persepsi orang-orang yang selama ini melakukan body shaming akan terpatahkan.
Komentar