Kenali Post Holiday Syndrome, Depresi Pasca Liburan
- satunusantaranews, Jakarta - Pernahkah kamu merasa sedih sepulang liburan, padahal liburan kamu sangat berkesan dan menyenangkan? Kamu akan terus memikirkan saat-saat liburan yang menyenangkan. Sedikit mengenang memang tak ada salahnya. Namun jika terus memikirkan sampai mengganggu produktivitas sehari-harimu, bisa jadi kamu mengalami kondisi post-vacation blues (PVB) atau post-holiday syndrome (PHS).
- Post-holiday syndrome adalah kondisi yang membuat kualitas dan produktivitas hidup seseorang menjadi terganggu. Syndrome ini biasanya dimulai dengan gejala munculnya perasaan sedih, rasa bersalah, marah dan tidak bahagia. Sampai muncul gangguan emosi yang cukup parah misalnya insomnia, pemarah, nafsu makan menurun drastis, sulit konsentrasi, cemas, dan sebagainya.
- Salah satu seseorang mengalami PHS adalah karena kebahagiaan yang dirasakan ketika liburan tidak bertahan lama setelah liburan selesai. Orang-orang akan kembali ke tingkat kebahagiaan mereka dalam beberapa hari.
- Selain itu PHS bisa terjadi karena adanya sesuatu yang tidak dapat terpenuhi di tempat tinggal mereka dan bisa terpenuhi hanya di tempat liburan saat liburan. Misalnya akan tuntutan pencapaian, keharmonisan, kondisi tempat tinggal dan kebebasan yang dirasakan saat liburan.
- Untuk mengatasi hal ini kamu bisa melakukan beberapa aktivitas misalnya, melakukan aktivitas fisik diluar pekerjaan seperti meditasi dan yoga, selain itu kamu juga bisa merencakan sesuatu saat kembali pulang usai liburan seperti berkumpul dengan teman dan nonton film bioskop, menulis jurnal juga bisa digunakan untuk mengekspresikan diri sehingga mengatasi depresi, dan terakhir temukan apa yang bisa membuatmu semangat bekerja seperti hobi.
- Buat dirimu merasa bahagia memiliki aktivitas dirumah sepulang liburan agar bisa termotivasi dalam aktivitas harianmu. Yuk semangat!
Komentar