Keren! Himpala Big Wall Expedition (HBEX) – Pemanjatan Tebing-tebing Tertinggi di Pulau Jawa

Satunusantaranews–Jakarta. Himpala Big Wall Expedition (HBEX) menggelar kegiatan bertajuk Java Andesit Marathon (JAM) 2023. Kegiatan ini adalah pembuatan rute baru dengan nama "Jalur Merah" pemanjatan multi pitch di tebing monolite-andesit tertinggi yang ada di pulau Jawa.

Ketua HBEX, Firmansyah Abde mengatakan jika tujuan kegiatan JAM 2023 adalah membuka rute baru pemanjatan agar dapat digunakan para pemanjat Indonesia dan mancanegara, mengeksplorasi tebing-tebing tinggi/big wall yang ada di Indonesia terutama di pulau Jawa serta membumikan olahraga panjat tebing khususnya pemanjatan multipitch big wall.

"JAM 2023 merupakan bentuk pemanjatan kolaborasi antara Himpala Universitas Nasional dan Tricora Universitas Trilogi Jakarta," ujarnya.

Lebih jauh Abde menjelaskan bahwa, atlet pemanjatan JAM 2023 telah dipersiapkan selama 1 tahun, sejak September 2022. Mulai dari tahapan seleksi hingga latihan fisik dan teknik. Sebagai media try out telah dilakukan di banyak tebing Jawa Barat hingga Jawa Tengah. Mulai dari tebing Lidah Jeger di Bogor, Citatah Bandung, Tebing Parang hingga Gunung Gajah yang berada di Pemalang, Jawa Tengah.

"Etape I JAM 2023 dimulai di Tebing Parang sisi Barat, Desa Pasanggarahan, Tegalwaru, Purwakarta, Jawa Barat pada tanggal 10 September 2023 berlangsung selama 5 hari/7 pitch. Ketinggian dari jalur baru yang dibuat 370 meter dengan grade pemanjatan 5.8-5.12. Tim pemanjatan berjumlah 3 orang antara lain: Alvin Reggy Perdana (HIMPALA UNAS), Gabriel Bernard Rudolf (HIMPALA UNAS) serta Risky Syahputra (TRICORA TRILOGI)" jelasnya.

Untuk Etape II JAM 2023 telah dilaksanakan di tebing Lawe, Desa Kendaga, Banjarmangu, Banjarnegara, Jawa Tengah pada tanggal 20-23 September 2023. Tebing Lawe sendiri memiliki ketinggian 250 meter/5 pitch dengan grade pemanjatan 5.9-5.13. Tim pemanjatan sendiri dilakukan oleh 2 orang antara lain: Gabriel Bernad Rudolf dan Risky Ardiansyah.

"Tebing Lawe memiliki karakter tersendiri, jenis batuannya merupakan andesit muda yang artinya sebagian besar permukaan tebing rapuh dan mudah lepas sehingga tim mesti jeli dan teliti terhadap jalur yang dilalui. Selain itu, tebing Lawe memiliki iklim sejuk karena masih termasuk formasi pengunungan Hyang. Sehingga sangat berbeda dengan tebing-tebing yang pernah dipanjat biasanya cenderung panas" lanjutnya.

Tidak sampai disitu, Abde yang juga sebagai Anggota Luar Biasa (ALB) HIMPALA UNAS menuturkan bahwa tim JAM 2023 saat ini sudah berada di Trenggalek sedang persiapan masuk ke etape III, yaitu pembuatan rute pemanjatan baru di tebing Sepikul, Desa Watuagung, Watulimo, Trenggalek, Jawa Timur. Tebing Sepikul sendiri memiliki ketinggian 350 meter dengan estimasi pemanjatan 6 hari. Total kegiatan JAM 2023 direncanakan rampung selama 23 hari. Apabila waktu mencukupi, sebagai tambahan tim akan melakukan pemanjatan di tebing Tanggul dengan ketinggian 250 meter di Desa Keboireng, Besuki, Tulungagung, Jawa Timur.

"Semoga cuaca cerah dan semesta mendukung. Mohon doanya agar kegiatan berlangsung lancar dan tim selamat hingga turun dan kembali ke Jakarta" pungkasnya. *Pe

Penulis:

Baca Juga