Kerinci Seblat, Danau Dewa Berpasir Putih Di Kelilingi 7 Gunung

satunusantaranews, Sumatra - Dengan puncaknya yang mencapai ketinggian 3.805 mdpl, Gunung Kerinci merupakan puncak tertinggi di Sumatera dan dimasukkan ke dalam deretan the Seven Summit of Indonesia. Berada di kawasan Taman Nasional Gunung Kerinci Seblat, ia juga dikenal sebagai gunung berapi dengan keaktifan tertinggi di Indonesia.

Mendaki gunung Kerinci, yang merupakan puncak tertinggi di Sumatera adalah salah satu daya tarik utama bagi wisatawan untuk mengunjungi Taman Nasional Kerinci Seblat.

Dari pucuk ketinggian itu, wisatawan dapat menikmati keasrian alam Taman Nasional Kerinci Seblat yang seolah dikelilingi oleh pucuk-pucuk gunung berapi tersebut.

TN Kerinci Seblat di Sumatera, Wisata Gunung Puncak Tertinggi dan Danau Dewa Berpasir Putih Di Kelilingi 7 Gunung

Daya tarik lainnya dari Taman Nasional ini adalah keberadaan Danau Gunung Tujuh yang terletak di ketinggian 1.950 meter dari permukaan laut (mdpl).

TN Kerinci Seblat di Sumatera, Wisata Gunung Puncak Tertinggi dan Danau Dewa Berpasir Putih Di Kelilingi 7 Gunung

Sesuai julukannya, Danau Dewa, danau berpasir putih ini dikelilingi oleh tujuh gunung, yaitu Gunung Hulu Tebo, Gunung Hulu Sangir, Gunung Mandurai Besi, Gunung Lumut yang ditumbuhi berbagai jenis lumut, Gunung Jar Panggang, dan Gunung Tujuh.

TN Kerinci Seblat di Sumatera, Wisata Gunung Puncak Tertinggi dan Danau Dewa Berpasir Putih Di Kelilingi 7 Gunung

Danau seluas kurang lebih 1.000 hektare ini juga kerap dijuluki sebagai Danau Sakti. Menurut legenda, danau tersebut dihuni atau dijaga oleh mahluk berbadan kerdil bernama Lbei Sakti dan Salah Sri Menanti.

Kerinci Seblat, Danau Dewa Berpasir Putih Di Kelilingi 7 Gunung

Konon, dua mahluk itu akan menghukum orang yang mengambil sesuatu atau merusak lingkungan danau. Boleh percaya boleh tidak, tapi mungkin keasrian Danau Gunung Tujuh tetap terpelihara.

Danau Gunung Tujuh merupakan salah satu danau vulkanik tertinggi di Sumatera, yang terbentuk dari meletusnya Gunung Tujuh. Sisa letusan gunung itu kemudian membentuk sebuah kawah yang kemudian terisi oleh air dan kemudian menjadi ‘mesin pendingin’ Gunung Kerinci.

Penulis: Gadisa Niken A
Editor: Bambang P
Photographer: Kementerian LHK
Sumber: Kementerian LHK

Baca Juga