Nasional

KIE – SRAGEN, Sistem Pembelajaran Gender

satunusantaranews, Jakarta – Pembangunan sektor lingkungan hidup dan kehutanan dengan segenap potensi yang dimilikinya sangat strategis dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional adil gender. Hal ini diungkapkan Menteri LHK, Siti Nurbaya dalam “Anugerah Cerita Terbaik Pengarusutamaan Gender (ACT PUG) dan Launching Sistem Pembelajaran Gender” secara daring (25/3).

 

Upaya mewujudkan pembangunan nasional adil gender di sektor lingkungan hidup dan kehutanan jelas Menteri Siti, dapat dilakukan melalui strategi PUG maupun strategi afirmasi yang memberikan perhatian kepada kelompok marginal yang tertinggal.

 

“Mengingat masyarakat terdiri atas perempuan dan laki-laki sebagai pelaku utama pembangunan khususnya di sektor lingkungan dan kehutanan, maka sangat urgen memasukkan isu gender dan isu pemberdayaan perempuan dalam seluruh program pembangunan mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengendaliannya,” ujarnya.

Sejak diterbitkannya Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang PUG dalam Pembangunan Nasional, Menteri Siti berujar jika telah banyak upaya yang dilakukan oleh Kementeriannya dalam rangka mendorong terwujudnya keadilan dan kesetaraan gender.

 

Upaya tersebut mencakup kegiatan dalam berbagai bentuk, seperti sosialisasi PUG, advokasi kepada para pengambil kebijakan, pengembangan kelembagaan PUG, sampai pada bimbingan teknis untuk mengintegrasikan gender ke dalam siklus proses pembangunan.

 

Baca Juga: Peluncuran Panduan Perlindungan Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender Selama Pandemi

 

Atas upaya untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender tersebut KLHK telah mendapatkan penghargaan dari Presiden Republik Indonesia berupa Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Pratama pada tahun 2011, APE Madya pada tahun 2013, APE Utama pada tahun 2015, dan APE Mentor (tingkatan paling tinggi) pada tahun 2018.

 

Sebagai penerima APE Mentor, KLHK bertanggungjawab untuk menjadi penggerak dan tauladan PUG dalam pembangunan nasional, khususnya di bidang lingkungan hidup dan kehutanan. Posisi Mentor menunjukkan komitmen KLHK yang tinggi dalam kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dalam program dan kegiatan kementerian/lembaga, serta memiliki inovasi dalam penerapan kesetaraan gender, dan melakukan pembinaan Pengarusutamaan Gender (PUG) kepada kementerian atau lembaga lainnya dan pemerintah daerah, jelasnya.

Penyelenggaraan ACT PUG merupakan bentuk komitmen bersama dan juga inovasi dalam mendorong percepatan PUG di KLHK hingga tingkat tapak. Acara ini juga sebagai salah satu kegiatan menyemarakan Hari Bakti Rimbawan yang diperingati setiap tanggal 16 Maret.

 

ACT PUG kali ini diisi dengan melombakan dokumentasi penyelenggaraan PUG di Kementerian LHK dalam bentuk video pendek yang sekaligus sebagai bentuk apresiasi kepada Unit Kerja di KLHK yang telah mampu mengimplementasikan PUG dengan baik.

 

Dari 86 video yang mengikuti perlombaan yang berasal dari seluruh Unit Kerja Eselon I KLHK dan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) di Pusat maupun Unit Pelaksana Teknis (UPT) di daerah, terpilih 4 video terbaik, yaitu video berjudul Kisah Putri Raja Praillu oleh Balai Taman Nasional Matalawa sebagai juara 1, video berjudul Perempuan Gambut oleh Badan Restorasi Gambut dan Mangrove sebagai juara 2, video berjudul Srikandi Pengendali Karhutla oleh Balai PPIKHL Wilayah Kalimantan Daops Ketapang sebagai juara 3, dan video berjudul Besok Kamu Tenang oleh Balai Penelitian dan Pengembangan LHK Banjarbaru sebagai juara favorit.

Menteri Siti juga meluncurkan “Sistem Pembelajaran Gender (SRAGEN)”, sebuah platform yang terdiri dari beberapa produk Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) gender, yaitu website PUG, kumpulan policy brief PUG dari seluruh Eselon I di KLHK dan beberapa kanal media sosial gender seperti YouTube, Instagram, Facebook dan Twitter.

 

Dalam platform SRAGEN disajikan berbagai macam informasi pembelajaran, kegiatan dan agenda PUG yang dikemas dengan sangat menarik dan sangat mudah untuk diikuti oleh seluruh pegawai Kementerian LHK bahkan instansi lainnya.

 

Peluncuran platform “Sistem Pembelajaran Gender” menjawab tantangan perkembangan zaman yang semakin menuntut sebuah instansi dan lembaga untuk menyediakan bahan pembelajaran dan edukasi yang praktis, mudah serta dapat dijangkau kapan saja dan dimana saja.

 

“Saya berharap dengan diluncurkannya platform ini, seluruh pegawai Kementerian LHK dapat dengan mudah mempelajari lebih jauh lagi apa itu gender dan strategi pengarusutamaan gender untuk diterapkan dalam siklus pembangunan bidang lingkungan hidup dan kehutanan,” pungkas Menteri Siti.

Leave a Comment
Published by
Dini SNN