Konser Gurindam Kataraga

Aksi panggung Asrizal Nur begitu menakjubkan. Puisi dan Gurindam  menyampakain makna dan hakekat raga, diuntai kata menggugah jiwa dan mencerahkan. Didukung dengan visual Video Mapping pertama kali digunakan untuk baca puisi,  menyaksikan pertunjjukan dengan kualitas konser berkelas dunia.

Satunusantaranews-Jakarta, Asrizal Nur akrab disapa Asnur. Menggelar Festival Gurindam ASEAN pada 16 - 18 Desember tahun ini di Taman Ismail Marzuki Jakarta, dengan berbagai acara : Bazar, Pameran Lukisan, Konser Puisi Multimedia Gurindam Kataraga, Parade Baca Gurindam bersama Anggota DPD RI, Puncak Festival Gurindam ASEAN dan Malam Anugerah.

Untuk mengangkat gurindam dan kembali diminati masyarakat, digelar Konser Multimedia Puisi Gurindam Kataraga, Sabtu, 17 Desember 2022, 20.00 WIB di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki. Sebagai pelopor puisi multimedia dunia untuk konser ini, Asrizal Nur mengajak Epi Martison seniman Musik kelas dunia, penata video Yudhi Elwahyu dengan garapan Video mapping, Eeng Koti penata gerak dan 50 orang pendukung lainnnya. Tak kalah menariknya juga melibatkan artis muda Glow Rosa menyanyikan lagu Gurindam Raga, dosen dan akademi music Dr.Tuti Tarwiyah Adi, M.Si.

Tampilnya Paramitha Rusadi di konser ini, menjadi pengobat rindu para penggemar film dan sinetron tahun 90-an. Selain sebagai narator, Paramitha Rusadi juga duet bersama Asrizal Nur menyanyikan lagu Ampuni Aku.

Begitu kuat ketokohan Asrizal Nur. Ia sering di undang diberbagai negara pada kegiatan budaya. Sehingga banyak respon positip mendukung kiprahnya sebagai budayawan.

Pada pembukaan Konser Multimedia Puisi Gurindam Kataraga, diawali dengan gurindam raga sebagai pembuka kalbu, yang akan dinyanyikaan oleh artis Glow Rossa.

GURINDAM RAGA

Cipt. Asrizal Nur

Apa tanda berkepala lapang

terbuka menerima pikiran orang

Apa tanda kepala sungsang

dinasehati orang selalu berang

bila mata tak mau tidur

bawalah sholat banyak tafakur

Bila mata sukanya tidur

habis usia setengah umur

Bila pandai menggunakan mulut

banyak orang akan menurut

Kalau mulut suka mencarut

aib diri mudah disebut

REFF

Inilah lagu gurindam raga

Jadi nasihat kita semua

Mari menjaga setiap raga

Jangan sampai salah guna

Jaga telinga untuk mendengar

banyaklah dengar tunjuk ajar

Kalau telinga salah dengar

berita salah menjadi benar

Jangan tunggu hidung berkapas

siapkan amal sebelum nyawa lepas

Bila hidung sudah berkapas

segala pinta tidak dibalas

Bila tangan kanan memberi

janganlah tahu sitangan kiri

Bila tangan suka mencuri

sepanjang hidup dihantui diri

Gunakan kaki dijalan Tuhan

supaya diri tak sesat jalan

Bila kaki malas berjalan

rezki sulit tiada berkawan

Selain itu, Lagu Ampuni Aku menjadi kekuatan tersendiri pada konser ini. Karena memiliki sarat makna pada salah dan dosa kita selama menggunakan raga. Sehingga mohon pengampunan kepada Allah.

AMPUNI AKU

Cipt. Asrizal Nur

Duluku menjauh darimu

Kini ku datang kembali

Setelah pernah lalai pada janjiku

Menjaga cinta dan kasih sayangmu

Malu aku bertemu denganmu

Banyak kilaf dan dosaku

Bila kau meminta semua janjiku

Tiada alasan dapat kuberi

Dihadapan pintu cintaMu

aku datang mengeluh pilu

Bersimpuh sedih mengaku semua salahku

Bila kau tak memaafkanku

Kemana lagi harus mengadu

Hanya engkau tempat memohon

Ampuni aku

Diakui Asrizal Nur, puisi dan lagunya ini sungguh menggetarkan jiwa. Siapapun pasti akan menangis, "Dan memang sungguh luar biasa. Bait pertama saja sudah membuat hati hanyut pada perasaan mendalam. Pastinya ada getaran hebat terjadi pada diri seseorang yang melihat acara saya. Sehingga memberi kesan mendalam.”

Festival Gurindam ASEAN ditutup dengan pembacaan Gurindam 12 Karya Raja Ali Haji oleh para tokoh antara lain: Marullah Matali Mantan Sekda DKI Jakarta, H, Kamsol Bupati Kampar, H.Abdul Wahid anggota DPR RI, Roby Kurniawan Bupati Bintan. Nahdiana Kadisdik DKI Jakarta, dan beberpa Penyair budayawan ASEAN antara lain : Rida K Liamsi, H.Erman Zaruddin, Mohd. Nasir, Umar Zein (Indonesia) Mohd. Rosli Bakir (Malaysia), Suriadi Sipan. Pada malam puncak ini juga diserahkan Piagam MURI kerberhasilan Perruas menerbitkan buku guru mencatat Rekor MURI sebagai buku dengan penulis terbanyak dunia,dan acara berakhir menyerahkan Anugerah ke beberapa pemenang.

"Konser ini sebaiknya ditonton, tidak hanya tontonan juga tuntunan. Pesan undangannya dari sekarang masih tersesia 40 tempat duduk lagi," ajak Asrizal Nur untuk menikmati konsernya

Penulis:

Baca Juga