Kunjungi Lokasi Terdampak Bencana, Perempuan dan Anak Perlu Mitigasi

satunusantaranews, Jawa Timur – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengungkapkan pemahaman tentang mitigasi bencana bagi perempuan dan anak perlu dilakukan agar siap menghadapi potensi bencana yang masih menjadi ancaman nyata di Indonesia.

Hal ini sangat penting mengingat perempuan dan anak merupakan kelompok rentan dan harus mendapat prioritas ketika terjadi bencana. Keterampilan mitigasi atau kesiapsiagaan bencana bagi perempuan dan anak sangat penting, terutama bagi daerah-daerah rawan bencana.

"Ini nanti akan kita intensifkan (koordinasi) dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan daerah-daerah yang rawan bencana untuk melakukan mitigasi bencana kepada perempuan dan anak. Ini adalah upaya pencegahan yang bisa kita lakukan secara maksimal sehingga dampaknya (bencana) bisa kita minimalkan,” ujar Menteri Bintang dalam kunjungannya ke Kab. Lumajang, Jawa Timur (29/4).

Kab. Lumajang, Jawa Timur sebagai salah satu daerah terdampak gempa bumi masih berusaha bangkit untuk pulih. Sebelumnya, 10 April 2021, Malang, Jawa Timur dan sekitarnya termasuk Kab. Lumajang dilanda gempa berkekuatan 6,1 magnitudo dengan kedalaman 60 kilometer. Berdasarkan Laporan Situasi Terkini BNPB hingga 12 April 2021, terdapat 179 fasilitas umum yang rusak, 1.361 rumah rusak ringan, 845 rumah rusak sedang, dan 642 rumah rusak berat.

Menteri Bintang didampingi Wakil Bupati Kab. Lumajang, Indah Amperawati, dan jajaran Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mengunjungi perempuan dan anak korban terdampak bencana di Pos Ramah Perempuan dan Anak, di Desa Kaliuling, Kab. Lumajang.

Selain meninjau proses pendampingan psikososial bagi perempuan dan anak, Menteri Bintang juga turut menyerahkan secara simbolis paket pemenuhan kebutuhan spesifik perempuan dan anak, kerja sama Kemen PPPA dengan organisasi Pemimpin Perempuan Pengusaha Indonesia (PPPI) dan dunia usaha. Sejumlah paket yang diberikan terdiri dari paket kebutuhan spesifik anak, paket sembako, dan obat-obatan.

“Apresiasi saya sampaikan kepada pemerintah daerah yang sudah melakukan langkah-langkah penanganan terkait bencana ini. Salah satunya adalah penyusunan data terpilah. Ketika sudah ada data terpilah, maka intervensi bisa kita lakukan dengan tepat sasaran. Pemerintah daerah juga sigap akan menyediakan hunian sementara agar memberikan rasa aman bagi perempuan dan anak,” ujar Menteri Bintang.

Kunjungi Lokasi Terdampak Bencana, Perempuan dan Anak Perlu Mitigasi

Desa Kaliuling merupakan desa yang terdampak paling parah di Kab. Lumajang. Mengingat potensi bencana yang dapat terjadi kembali, Wakil Bupati Kab. Lumajang, Indah Amperawati berharap mitigasi bencana bagi perempuan dan anak dapat segera direalisasikan.

“Satu harapan kami adalah adanya program mitigasi bencana bagi perempuan dan anak. Biasanya kami melakukan pelatihan untuk kesiapsiagaan bencana, tapi tidak pernah secara khusus melakukan pelatihan itu bagi perempuan dan anak. Kami harapkan dukungan Menteri PPPA, adanya program ini sangat penting bagi kesiapsiagaan bencana bagi para perempuan dan anak,” tutur Indah.

Usai itu, Menteri Bintang juga mengunjungi perempuan dan anak terdampak bencana di Pos Ramah Perempuan dan Anak, Desa Kepatihan, Kab. Malang. Selain memastikan perempuan dan anak mendapat layanan psikososial untuk pemulihan traumanya, Menteri Bintang juga memastikan perempuan dan ibu-ibu penyintas bencana akan mendapat dukungan bagi pemberdayaan ekonomi.

“Nantinya, pemberdayaan perempuan penyintas bencana menjadi langkah-langkah yang akan kami lakukan sebagai upaya pemulihan pasca bencana, bersama Pemerintah Daerah melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,” ujar Menteri Bintang.

Menteri Bintang menambahkan jenis pelatihan pemberdayaan ekonomi perempuan yang diberikan nantinya harus disesuaikan dengan potensi yang ada di daerah tersebut. Seluruh pihak juga diharapkan dapat ikut serta berkolaborasi untuk mendukung pemberdayaan bagi perempuan penyintas bencana.

“Tentu pelatihan pemberdayaan kepada mereka akan diberikan sesuai dengan keingininan mereka. Kami akan koordinasikan dengan Kementerian/ Lembaga, tak terlepas juga kami menggandeng dunia usaha, contohnya dengan PPPI. Di samping relawan, Kemen PPPA juga ada mitra-mitra yang turut membantu seperti PUSPAGA (Pusat Pembelajaran Keluarga), Forum PUSPA (Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak), Forum Anak, dan PATBM (Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat). Tentu ke depan, kami juga harapkan seluruh elemen ikut bersinergi dan berkolaborasi mengatasi ini bersama-sama,” jelas Menteri Bintang.

Kunjungi Lokasi Terdampak Bencana, Perempuan dan Anak Perlu Mitigasi

Di Desa Kepatihan, Kab. Malang, Menteri Bintang didampingi Wakil Bupati Kab. Malang, Didik Gatot Subroto juga memberikan secara simbolis sejumlah paket pemenuhan kebutuhan spesifik bagi perempuan dan anak, sembako, dan juga obat-obatan.

Baca Juga