Lebih Pilih Kejar Snorlax di Pokemon Go Daripada Kejar Perampok, Polisi LAPD Dipecat

Lebih Pilih Kejar Snorlax di Pokemon Go Daripada Kejar Perampok, Polisi LAPD Dipecat
Lebih Pilih Kejar Snorlax di Pokemon Go Daripada Kejar Perampok, Polisi LAPD Dipecat

satunusantaranews, Jakarta- Pesona game Pokemon Go yang menggemparkan dunia gaming smartphone sejak 2016 lalu. Meskipun pamornya kini sudah mulai memudar tetapi cerita-cerita yang melibatkan Pokemon Go tetap menarik untuk diikuti. Seperti halnya di Amerika Serikat sana, petugas kepolisian LAPD (Los Angeles Police Department) alias Polres Los Angeles. Dua petugas kepolisian LAPD dipecat dari jabatannya akibat mengabaikan laporan perampokan dan lebih memilih menagkap Snorlax di Pokemon Go.

Menurut laporan dokumen pengadilan, mantan petugas kepolisian LAPD Louis Lozano dan Eric Mitchell dipecat akibat dengan sengaja meninggalkan tugas mereka untuk membantu petugas menanggapi perampokan yang sedang berlangsung dan bermain Pokemon Go saat bertugas.

Lebih Pilih Kejar Snorlax di Pokemon Go Daripada Kejar Perampok, Polisi LAPD Dipecat

Kejadian ini berlangsung pada Paril 2017 lalu di Los Angeles Crenshaw Mall. Para mantan petugas beralasan kalau mereka tidak bisa melewatkan kesempatan langka buat dapetin Snorlax yang langka. Duh ada-ada aja nih kelakuan pecinta game Pokemon Go.

Pokémon Go adalah sebuah permainan augmented reality yang dikembangkan oleh Niantic, sebuah perusahaan sempalan milik Google, yang tersedia untuk perangkat iOS dan Android. Permainan ini diluncurkan secara beta pada bulan Juli 2016.

Oh iya SNNers, ternyata Pokemon Go berawal dari sebuah lelucon di April Mop 2014. Saat itu, Google meluncurkan Pokemon Challenge untuk Google Maps lengkap dengan video promosi dengan mengundang pengguna untuk menemukan dan menangkap monster fiksi itu dalam aplikasi. Fitur yang aktif untuk sementara waktu sebelum dimatikan.

CEO Niantic Labs John Hanke menganggap hal tersebut secara serius. Dia bertanya pada Direktur Asia Pasifik untuk Niantic Masashi Kawashima. “Apakah itu bisa dilakukan di dunia nyata?,” katanya seperti dilansir Antara dari Bloomberg, Rabu (13/6/2016). Perusahaan yang menjadi bagian dari Google itu akhirnya sukses membawa permainan (game) itu melesat dengan menggabungkan dunia pocket monster (Pokemon) pada lokasi permainan yang terasa nyata di lingkungan kehidupan sehari-hari melalui telepon seluler cerdas (smartphone).

“Ini mungkin game smartphone pertama yang telah melahirkan fenomena sosial,” kata Hideki Yasuda, seorang analis di Ace Research Institute di Tokyo. “Dan, yang penting adalah bahwa hal ini terjadi secara global. Nintendo telah membuktikan bahwa mereka masih bisa menciptakan fenomena yang memiliki daya tarik yang luas dan bisa mendapatkan uang,” tambahnya

Sejak peluncurannya pekan lalu di Amerika Serikat (AS), Australia dan Selandia Baru, Pokemon GO telah meningkatkan saham Nintendo lebih dari 50 persen.

Penulis: kahfi
Editor: ica

Baca Juga