Maraknya Organisasi Pengemudi Sebagai Wujud Solidaritas

Satunusantaranews – Bekasi.

Komunitas, Himpunan, Asosiasi, Paguyuban, Ikatan, Perkumpulan, Persatuan, dan lain sebagainya merupakan organisasi atau wadah yang diarahkan kepada pengemudi/supir sebagai bentuk solidaritas dalam menampung aspirasi maupun informasi-informasi yang berkaitan dengan profesi mereka. Begitu banyak alasan dan tujuan dalam mendirikan organisasi tersebut yang didalamnya tertuang AD/ART (Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga) sesuai dengan dasar organisasi. Organisasi-organisasi ini saling memberi manfaat dan saling gotong royong dalam membantu sesama. “Rasanya mustahil, dari ratusan komunitas pengemudi yang ada tanpa orang-orang hebat yang mau menyisihkan waktu, tenaga, pikiran bahkan materi demi komunitas pengemudi”, papar Ketua Umum Driver Community, Andri Marwoto.

Berbagai visi dan misi mulia dilakukan oleh komunitas-komunitas pengemudi di bentuk, lengkap dengan landasannya (AD/ART) untuk menunjang kelangsungan komunitas itu agar tetap terjaga sesuai dengan visi dan misi saat di bentuknya komunitas tersebut. Bahkan sudah banyak komunitas yang mempunyai legalitas secara resmi dari pemerintah. Sudah banyak organisasi pengemudi yang melahirkan program-program mulia seperti menyantuni anak yatim/piatu untuk anggota maupun bukan anggota, berencana membangun pondok pesantren untuk anak yatim/piatu pengemudi, memberi dana sosial untuk pengemudi yang sedang dalam kesulitan/musibah. Organisasi-organisasi ini saling memberikan dukungan bila ada pengemudi yang mengalami masalah dijalan.  Sebagai wujud kebersamaan dan solidaritas, mereka saling mengundang dan hadir disaat organisasi pengemudi deklarasi atau memperingati hari jadi. Saling berkunjung ke base camp komunitas seakan menjadi budaya dalam menunjukkan betapa luar biasa semangat silaturahmi antar organisasi pengemudi.

Menjaga organisasi agar tetap eksis tentunya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan landasan yang jelas agar tidak selalu timbul masalah di kemudian hari. “Dan jika sebuah organisasi tidak memiliki landasan (AD/ART), bagaikan berjalan di hutan belantara yang belum pernah terjamah dan  akan selalu menemui rintangan/hambatan di perjalanannya. “Hanya "ATURAN" yang bisa menyatukan orang banyak”, tambah Ketua Umum Driver Community, Andri Marwoto.

Kenapa sudah ada landasan (AD/ART), peraturan serta "TATIB" sebuah komunitas masih saja terjadi perpecahan atau masalah-masalah yang timbul?

Itulah seninya berorganisasi, bertemu dengan berbagai pola pikir, berbagai latar belakang, berbagai sifat menjadi sebuah KEPASTIAN yang tidak bisa di hindari. Oleh sebab itu dibutuhkan jiwa besar dan saling menghargai.

Ada hal yang baku dalam berorganisasi untuk membuat kebijakan atau menyelesaikan sebuah masalah dan beda pendapat. Organisasi manapun pasti akan bertemu dengan kebijakan-kebijakan yang mungkin tidak sejalan dengan perbedaan pendapat. Sebagai penutup, Ketua Umum Driver Community, Andri Marwoto menyampaikan, “Yang terpenting dalam berorganisasi adalah transparansi dan komunikasi yang baik, komunikasikan setiap perkembangan serta permasalahan keseluruh anggota merupakan hal yang sangat penting demi berlangsungnya sebuah organisasi”. (af/foto DC)

Penulis:

Baca Juga