Ekonomi Bisnis

Market Printer Cukup Besar dan Kamera Digital, Potensial Untuk Professional

satunusantaranews, Jakarta – Berbicara perkembangan teknologi printer maupun camera yang semakin cepat di dunia dan khususnya di Indonesia. Tentu tak terlepas dari hadirnya pt.Datascrip, Canon yang senantiasa mengembangkannya sehingga tidak saja sebagai bagian dari gaya hidup, namun juga dari sisi fungsionalnya. Praktis, efisien, dan memiliki daya guna yang dibutuhkan masyarakat.

 

Berikut sejumlah pertanyaan yang satunusantaranews.co.id ajukan kepada Monica Aryasetiawan, Director of Canon Business Unit pt. Datascrip. Sebagai upaya untuk tetap mematuhi Protokol Kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah;

 

Bagaimana perkembangan pasar printer Canon di era pandemi saat ini? 
Market printer di Indonesia memang mengalami penurunan di pandemi ini, bukan hanya printer saja tapi juga ke bisnis lainnya.

 

Jenis printer dan fitur apa yang banyak dibutuhkan? 
Printer memang disesuaikan dengan kebutuhan. Waktu awal pandemi, pengguna lebih mencari printer yg harganya murah karena menganggap kondisi ini hanya sementara, namun belakangan banyak yang mencari printer yang ekonomis untuk cost per page-nya.

 

Canon memang mempunyai pilihan printer yang menggunakan kartrid atau printer dengan tinta botolan. Canon PIXMA Ink Efficient Printer seri E yang menggunakan kartrid ekonomis dan seri G yang menggunakan tinta botolan. Kemudian kalau fitur biasanya standar yang dibutuhkan adalah Wi-Fi. Selain itu printer multifungsi juga lebih diminati dengan fungsi copy.

 

Tipe printer Canon apa yang paling banyak diminati konsumen? Mengapa? 
Saat ini tren printer yang menggunakan tinta botolan sehingga lebih efisien dalam mencetak dan cost per page juga ekonomis. Dalam hal ini printer PIXMA ink efficient G series sedang banyak diminati, yaitu tipe G2010 All in One printer dan G3010 All in One printer dengan fitur Wi-Fi. Kedua printer ini menggunakan tinta botolan sehingga harga tintanya jauh lebih ekonomis.

 

Namun, tetap printer legenda yaitu PIXMA  IP2770 tetap banyak diminati pengguna karena printer ini terkenal tahan banting/awet. Selain itu, printer PIXMA IP2770 dengan fungsi untuk mencetak sudah cukup memenuhi kebutuhan dasar pengguna, harganya sekitar Rp 700 ribuan saja sehingga memang banyak diminati. Selain itu, ada printer entry level lainnya yaitu PIXMA MG2570s, printer all in one standar yang harganya di kisaran Rp 800 ribuan saja.

 

Bagaimana kebutuhan printer di Indonesia terkait program paper less? Apakah berdampak pada penjualan printer Canon di Indonesia? 
Saat ini di Indonesia memang belum sepenuhnya paper less tetapi lebih mengarah ke less paper. Beberapa kegiatan atau transaksi masih membutuhkan proses mencetak. Jadi market printer ke depan akan menurun tetapi bisa dikatakan marketnya masih cukup besar dan potensial untuk di Indonesia.

 

Teknologi printer seperti apa yang akan dikembangkan lagi oleh Canon ke depannya?
Untuk teknologi printer terdiri dari inkjet, laser dan dyesublimation. Saat ini Canon memiliki semua teknologi printer tersebut. Teknologi printer yang mengalami banyak perkembangan yaitu teknologi inkjet. Tidak hanya fitur-fiturnya, tetapi juga dari sisi cost per print  juga memberikan pilihan pengguna menjadi lebih ekonomis.

 

Sementara itu, bagaimana pula perkembangan pasar kamera Canon di Indonesia saat ini? Bagaimana teknologi kamera pada smartphone mempengaruhi pasar kamera Canon?
Pasar kamera digital di Indonesia mengalami penurunan sejak 3-4 tahun terakhir. Hal ini memang dipengaruhi oleh teknologi smartphone yang mengemas kamera dengan kualitas yang dapat diterima masyarakat untuk sekedar memiliki foto dan digunakan di media sosial.

 

Sedangkan market kamera digital yang digunakan utk professional masih tetap ada, walaupun memang ada peralihan tren yang sebelumnya DSLR sekarang mengarah ke mirorrless. Hal ini terjadi juga di market kamera Canon di Indonesia, yang berimbas cukup signifikan adalah di kamera saku entri level yang bisa tergantikan dengan smartphone. Sehingga Canon mulai menggarap segmen prosumer yang menjadikan segmen ini digunakan untuk keperluan yang lebih profesional.

 

Bagaimana tren kamera mirorrless saat ini dan bagaimana strategi Canon? 
Tren kamera mirrorless saat ini mulai beralih ke arah sensor full-frame, walaupun kamera dengan sensor APSC dan sensor lebih kecil masih disukai. Canon saat ini berfokus ke system seri EOS R dengan lensa-lensa terbarunya yang bermounting RF.

 

Siapa target market pengguna kamera mirrorless Canon?
Kamera Canon mirrorless dengan sensor APSC target penggunanya dari usia 16-35 tahun yang suka kamera kecil, lensa kecil, namun memiliki kualitas foto dan video yang baik. Di beberapa seri mirrorless ini juga ada yang digunakan oleh professional untuk kamera backup mereka seperti Canon EOS M6 Mark II.

 

Sedangkan untuk kamera Canon mirrorless dengan sensor Full-frame, target market-nya adalah mereka yang antusias dengan foto maupun video, serta para professionals yang membutuhkan kualitas tertinggi dari sebuah kamera. Dengan hadirnya EOS R5 dan EOS R6, system EOS R menjadi semakin diminati oleh para professional dengan spesifikasi dan performa yang dapat diandalkan.

 

Tipe kamera mirrorless Canon apa yang paling banyak diminati konsumen di Indonesia? Mengapa?

Kamera mirrorless APSC yang paling banyak disukai saat ini adalah EOS M200 dan EOS M50 Mark II. Dua kamera mirrorless ini memiliki fitur LCD full access touchscreen dan kemudahan dalam pengambilan gambar foto maupun video.

 

Sedangkan EOS M50 Mark II memiliki LCD yang variangle dapat memudahkan vloggers dan konten creator lain yang sering shooting diri sendiri. Aufofokus juga menjadi fitur andalan, dengan teknologi Dual Pixel CMOS AF pengguna dapat rely ke autofokus tanpa harus pusing mengatur fokus atau miss focus.

 

Kedua kamera ini juga diengkapi dengan kualitas perekaman video yang tinggi hingga resolusi 4K. Selain video 4K, EOS M200 dan M50 Mark II juga mendukung perekaman video vertical dengan format yang sangat friendly, bisa langsung upload tanpa harus edit di post production.

 

Kamera mirrorless Full-frame paling banyak diminati adalah Canon EOS RP. Dengan kualitas full- frame untuk foto maupun video, kamera ini memiliki harga point yang sangat terjangkau. Fitur variangle Full Touchscreen LCD, Dual Pixel CMOS AF juga menjadi fitur kesukaan dari kamera ini.

 

Kamera ini juga menjadi salah satu pilihan para professional yang baru merintis bisnis mereka, dengan kualitas tinggi dari sensor full frame dan harga yang affordable membuat kamera ini sangat diminati konsumen Indonesia.

 

Bagaimana respon pasar di Indonesia dengan hadirnya Canon EOS R5 dan R6? Apa keunggulan kedua kamera ini?
Canon EOS R5 & EOS R6 merupakan Mirrorless Fullframe sebagai kamera hybrid dengan kualitas dan fitur terbaik ini sangat unggul.

 

EOS R5, unggul dengan resolusi 45MP, high speed continuous shooting hingga 20fps, IBIS hingga 8 stop dengan kombinasi lensa tertentu, perekaman video 8K hingga format RAW secara internal, perekaman video 4K hingga 120p dan perekaman berkualitas 10 bit 4:2:2 internally dan juga dual card slots serta keunggulan lainnya seperti Dual Pixel CMOS AF II untuk people dan animal eye autofocus.

 

EOS R6, unggul dengan resolusi 20MP dengan sensor yang sama dengan kamera tertinggi dari Canon yaitu 1DX Mark II, high continuous shooting hingga 20fps, IBIS hingga 8 stop dengan kombinasi lensa tertentu, perekaman video 4K hingga 60p, FHD hingga 120p dan tidak ketinggalan perekaman berkualitas 10 bit 4:2:2 internally, dual card slots dan Dual Pixel CMOS AF II yang sangat reliable.

 

Kedua kamera ini sangat cocok untuk mereka yang membutuhkan kualitas tinggi dari foto maupun video atau dapat disebut sangat cocok untuk mereka hybrid shooters di Indonesia.

Leave a Comment
Published by
Dini SNN