Membumikan IPTEK dan Inovasi Bidang Lingkungan dan Kehutanan dalam Menghadapi Dinamika dan Tantangan Global

satunusantaranews, Jakarta - Sumber Daya Manusia Unggul, Indonesia Maju merupakan  program utama lanjutan pada program pembangunan periode kedua Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden RI KH. Ma’ruf Amin. 

SDM Unggul, Indonesia Maju mempunyai arti tidak ada rakyat Indonesia yang tertinggal untuk meraih cita-citanya, yaitu Indonesia yang demokratis, yang hasil pembangunannya dapat dinikmati oleh seluruh rakyat. 

Membumikan IPTEK dan Inovasi LHK

Indonesia yang setiap warga negaranya memiliki hak yang sama di depan hukum, Indonesia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi kelas dunia, dan Indonesia yang mampu menjaga dan mengamankan bangsa dan negara dalam dunia yang semakin kompetitif.  

Saat ini sebanyak 215 negara di dunia sedang menghadapi masa sulit di tengah pandemi Covid-19. Semua negara,  sedang mengalami kemunduran akibat pandemi Covid-19. Krisis ini telah memaksa kementerian/lembaga dan aparatur sipil negara untuk menggeser channel cara kerjanya, dari cara kerja normal menjadi cara kerja ekstra-normal.

Dan juga dari cara kerja biasa menjadi cara kerja luar biasa, dari prosedur panjang dan berbelit menjadi smart short-cut, dan dari orientasi prosedural menjadi orientasi hasil.

Pola pikir dan etos kerja masyarakat Indonesia juga harus berubah. Fleksibilitas, kecepatan, dan ketepatan untuk meraih target kerja saat ini sangat dibutuhkan melalui efisiensi, kolaborasi, dan berdasarkan kajian ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).

Kedisiplinan nasional dan produktivitas nasional juga harus ditingkatkan agar pelajaran yang diberikan oleh krisis saat ini tidak sia-sia.  Momentum krisis saat ini harus diarahkan untuk menjadi lompatan kemajuan dengan menghindari kemunduran akibat krisis.

Oleh karena itu, ekosistem nasional yang kondusif bagi perluasan kesempatan kerja yang berkualitas harus segera dibangun dan penataan regulasi harus segera dilakukan.

Seluruh upaya ini didedikasikan untuk perekonomian nasional yang adil untuk kepentingan yang sudah bekerja, untuk kepentingan yang sedang mencari kerja.

Mengentaskan kemiskinan dengan menyediakan kesempatan kerja yang berkualitas seluas-luasnya, dengan tetap menjaga kesinambungan ketersediaan sumber daya alam bagi generasi mendatang.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memiliki sasaran strategis menjaga kualitas lingkungan hidup untuk meningkatkan daya dukung lingkungan, ketahanan air, dan kesehatan masyarakat. 

Juga memanfaatkan potensi sumber daya hutan dan lingkungan hutan secara lestari untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan.

Serta melestarikan keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati serta keberadaan sumber daya alam sebagai sistem penyangga kehidupan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

Oleh karena itu, saat ini diperlukan sumber daya manusia profesional yang menguasai pengetahuan dan teknologi untuk mendukung sasaran strategis tersebut.

Menjawab dinamika dan tantangan global di bidang lingkungan hidup dan kehutanan, serta setelah dilaksanakannya Pengukuhan dan Janji Insinyur Profesional Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Bidang Teknik Kehutanan serta Penganugerahan Surat Tanda Register Insinyur (STRI) pada tanggal 19 Agustus 2020.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menginisiasi dilaksanakannya Diskusi Nasional yang dilaksanakan secara series setiap minggunya.

Diskusi Nasional sesi perdana diselenggarakan pada tanggal 27 Agustus 2020 pukul 09.00–12.00 WIB dilaksanakan secara langsung dari ruang Rimbawan II Gedung Manggala Wanabhakti Jakarta dan terbuka untuk umum dan dapat diikuti secara daring melalui aplikasi zoom dan live youtube.   

Acara Diskusi Nasional diawali dengan laporan pelaksanaan oleh Dr. Ir. Agus Justianto, M.Sc. IPU, Kepala Badan Penelitian Pengembangan  dan Inovasi KLHK.

Dilanjutkan dengan Keynote speech Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dr. Ir. Siti Nurbaya, M.Sc., IPU, dan Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Dr. Ir. Heru Dewanto, ST. MSc, IPU , diharapkan dapat diikuti oleh seluruh pejabat struktural, pejabat fungsional Kementerian LHK, praktisi bidang kehutanan, Anggota PII, lembaga swadaya masyarakat, pemerhati lingkungan, akademisi, mahasiswa dan masyarakat luas yang dipandu oleh Moderator Dr. Virni Budi Arifanti, S.Hut., MSc. 

Menteri LHK Siti Nurbaya pada sambutannya, mengharapkan, “Invensi dan inovasi dari BLI diharapkan menjadi saluran pengetahuan demi penyampaian informasi kepada masyarakat."

Agar pemanfaatan IPTEK dapat dilaksanakan secara luas serta menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang tulus kepada para inventor dan inovator yang karya-karya inovatifnya telah dapat secara nyata berperan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Juga dapat menjawab tantangan dunia internasional, meningkatkan harga diri bangsa, menjaga keanekaragaman hayati, serta berperan dalam penegakan hukum.

Badan Penelitian Pengembang dan Inovasi (BLI) KLHK mendapat kesempatan pertama pada Diskusi Nasional tersebut, selanjutnya akan menampilkan FORETIKA (Forum Pimpinan Lembaga Pendidikan Tinggi Kehutanan Indonesia), Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI), Persatuan Insinyur Indonesia (PII), dan unit-unit Eselon I  di lingkup Kementerian LHK.

BLI Kementerian LHK, memberikan pemahaman tentang invensi dan inovasi hasil-hasil penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan (litbangjirap), sekaligus dalam upaya untuk menyebarluaskan hasil-hasil penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan (litbangjirap), Badan Litbang dan Inovasi (BLI) KLHK selama ini.

Dari sekitar dua ratus hasil invensi penelitian dan pengembangan BLI, telah dipilih empat topik yang akan menjadi pokok bahasan hasil litbangjirap BLI-KLHK dalam kaitannya dengan tantangan global, yaitu:

Peran Alat Identifikasi Kayu Otomatis (AIKO) KLHK untuk Mendukung Perdagangan Kayu Legal dan Melindungi Sumber Daya Hutan (Dr. Ratih Damayanti, S.Hut., M.Si. - Peneliti Ahli Madya BLI);

Pengembangan Mikrohidro, Pembangkit Listrik Tenaga Air sebagai Model Interaksi Masyarakat dan Ekosistem Hutan dalam Pemanfaatan Sumber Daya Hutan yang Berkelanjutan (Dr. Ir. Hunggul Y.S.H. Nugroho, M.Si. - Peneliti Ahli Madya BLI);

Pengembangan Industri Kayu Putih dengan Benih Unggul untuk Pemberdayaan Masyarakat di Sekitar Hutan (Dr. Ir. Anto Rimbawanto, M.Agr.Sc – Peneliti Ahli Utama BLI);

Pengembangan Indonesian National Accounting Carbon System (INCAS) sebagai Sistem Penghitung Emisi Gas Rumah Kaca di Indonesia (Dr. Haruni Krisnawati, S.Hut., M.Si. – Peneliti Ahli Utama BLI).

Sasaran yang ingin dicapai dalam Diskusi Nasional ini adalah:

1.) Terwujudnya pemahaman tentang hasil inovasi Alat Identifikasi Kayu Otomatis (AIKO-KLHK) dan implementasinya dalam konteks penegakan hukum untuk mendukung perdagangan kayu legal dan menjaga jenis-jenis pohon yang dilindungi,

2.) Terwujudnya pemahaman tentang upaya membangun interaksi positif antara hutan dan masyarakat di sekitarnya melalui listrik mikrohidro untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan hutan lestari,

3.) Terwujudnya pengertian tentang usaha benih unggul kayu putih untuk meningkatkan kualitas industri kayu putih berbasis masyarakat, dan 4) terwujudnya pengertian tentang Indonesian National Accounting Carbon System (INCAS) sebagai salah satu sistem pengukur emisi gas rumah kaca di Indonesia dan diakui secara global.

Dr. Ratih Damayanti menyampaikan bahwa “Alat Identifikasi Kayu Otomatis (AIKO-KLHK), merupakan perangkat aplikasi smart phone berbasis Android yang mampu mengidentifikasi kayu dalam hitungan detik melalui foto penampang aksial kayu.

Aplikasi ini sangat bermanfaat bagi petugas di lapangan dalam mengidentifikasi jenis kayu untuk tujuan verifikasi legalitas kayu dan penegakan hukum.

Dengan mengetahui jenis kayunya, maka pihak berwenang dapat menentukan keabsahan perdagangan kayu dan melindungi jenis-jenis pohon yang termasuk dalam larangan tebang.”

Dr. Hunggul YSH Nugroho menyampaikan bahwa “Pembangkit Listrik Tenaga Air Mikrohidro yang dikembangkan merupakan hasil pengembangan konsep partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan dengan penyediaan listrik dari tenaga air di daerah terpencil di hutan.

Penyediaan aliran listrik diperluas tidak hanya untuk listrik rumah tangga, namun juga untuk menggerakan peralatan industri kecil untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.

Hal ini juga diikuti dengan pemahaman masyarakat bahwa PLTMH dapat berfungsi baik apabila air tersedia sepanjang waktu dalam jumlah yang cukup, dan aliran air yang tersedia sepanjang waktu akan terjamin hanya apabila hutan terjaga dan terpelihara.

Materi Pengembangan Benih Unggul Kayu Putih yang disampaikan Dr. Anto Rimbawanto, merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan produksi minyak kayu putih untuk meningkatkan industri minyak kayu putih berbasis masyarakat.

Pengembangan benih unggul kayu putih yang merupakan tanaman asli Indonesia ini dengan meningkatkan rendemen minyaknya agar lebih tinggi dari tanaman kayu putih biasa, dan meningkatkan kualitas dan kuantitas minyak kayu putih yang dihasilkan oleh industri minyak kayu putih oleh masyarakat.  

Dr. Haruni Krisnawati yang menyampaikan materi Indonesian National Accounting Carbon System (INCAS)  melalui sistem perhitungan karbon nasional Indonesia untuk memantau emisi dan serapan karbon dari atmosfer. 

Informasi rinci mengenai gas rumah kaca yang dihasilkan oleh INCAS dapat digunakan untuk mendukung desain, implementasi, dan montoring kebijakan dan program yang efektif untuk mengurangi emisi dan membantu Indonesia memenuhi persyaratan pengukuran, pelaporan, dan verifikasi (MRV) dan kesepakatan global baru tentang perubahan iklim.

 Dalam Sambutan Penutupannya, Wakil Menteri LHK Dr. Alue Dohong menyampaikan bahwa, “Keempat paparan tadi merupakan representasi dari invensi dan inovasi hasil penelitian dan pengembangan BLI di bidang lingkungan hidup dan kehutanan. Invensi dan inovasi yang dikembangkan merupakan perwujudan konsep “SDM Unggul, Indonesia Maju”

Yaitu Indonesia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mendorong Indonesia mencapai kemajuan ekonomi bangsa dan meningkatkan daya saing, serta bertahan dalam masa-masa sulit akibat bencana.

Pada penutupan sambutannya Wakil Menteri LHK Dr. Aloe Dohong berharap, dari diskusi nasional hari ini dapat menghasilkan rumusan kebijakan strategis dalam mewujudkan “SDM Unggul, Indonesia Maju” .

Penulis: Suharsono
Editor: Redaksi
Photographer: Kementerian LHK
Sumber: Kementerian LHK

Baca Juga