Ekonomi Bisnis

Mendag Optimis Sehatkan Ekonomi Tambah Pagu Saat Pangan Mahal

satunusantaranews – Jakarta. Ekonomi semasa pandemi Covid19 optimis bisa dipulihkan Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto, asalkan pagu indikatif 2021 sebesar Rp 4,17 trilyun. Menyusul lonjakan tiga komoditas pangan yang sulit dikendalikan sejak Bulan Puasa.
“Namun, apabila kondisi keuangan negara yang direncanakan dalam APBN 2021 memungkinkan, Kementerian Perdagangan mengusulkan penambahan anggaran sebesar Rp1,34 trilyun (dari Rp 2,83 trilyun) yang akan dialokasikan untuk melaksanakan program dan kegiatan terutama terkait pemulihan ekonomi dalam masa pandemi Covid-19,” ujar Mendag Agus, dalam siaran pers, Jumat (3.7/20).
Hal senada diungkap Sekjen Kemendag, Suhanto. Institusinya, ia menjelaskan, telah melakukan relaksasi impor dengan menerbitkan Permendag No. 27 tahun 2020 dalam rangka percepatan penambahan pasokan mengatasi lonjakan pangan sejak Bulan Puasa lalu.
“Proses bawang putih dan bawang bombay tidak memerlukan persetujuan impor dan laporan surveyor. Permendag itu berlaku 28 Maret sampai 31 Mei 2020,” ujarnya menjawab tudingan Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) terkair UU 18/2012 tentang Pangan & UU 7/2014 tentang Perdagangan, yang justru berdampak negatif ke para petani & pendistribusian pangan.
Pangan Mahal
Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional per Rabu (1/7) menyebut re-rata harga gula pasir lokal kisaran Rp 15.000 per kg, yang melampaui ketentuan pemerintah Rp 12.500/kg. Harga daging ayam Rp 38.600/kg, lebih tinggi dari pekan lalu (24/6) Rp 37.250/kg. Harga bawang merah senilai Rp 44.650/kg, turun dari pekan lalu yang Rp 47.550/kg.
Berdasarkan data PIHPS, harga beberapa bahan pangan lain seperti beras yang Rp 11.900 per kg, daging sapi Rp 118.450/kg, telur ayam Rp 26.600/kg, bawang putih Rp 26.050/kg, cabai merah besar Rp 33.300/kg. Disusul harga cabai merah keriting Rp 31.250/kg, cabai rawit hijau Rp 32.850/kg, cabai rawit merah Rp 38.550/kg dan minyak goreng curah Rp 11.850/kg.
Kondisi lonjakan harga pangan itu sempat dipertanyakan kendalanya oleh Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), Abdullah Mansuri. Ketidaktahuannya soal harga turun komoditas lain di luar daging ayam & bawang merah, ia menjelaskan, program niaga gula sulit ikut campur.”Tiiga komoditas seperti gula, bawang merah, dan ayam, masih cukup tinggi, dan masih belum bisa turun normal sebagaimana biasa,” ujarnya kepada Media baru-baru ini. (Gie/foto ist)
Leave a Comment
Share
Published by
Admin SNN