Nasional

Mendagri Diminta Copot Rektor IPDN

satunusantaranews – Jakarta. Ketua Presidium Ind Police Watch (IPW), Neta S Pane, meminta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, segera mencopot Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Hadi Prabowo.

Pasalnya, IPDN yang melaksanakan acara halal bihalal dengan dihadiri ratusan orang, termasuk sejumlah pejabat Kemendagri yang bertugas di IPDN, di tengah pademi Covid 19, dinilai melanggar ketentuan pemerintah pusat dan juga peraturan gubernur Jawa Barat terkait pengumpulan massa dalam masa PSBB.

“Apa pun alasannya, aksi pengumpulan massa di kampus IPDN kemarin, selain ketentuan pemerintah pusat juga melanggar Peraturan Gubernur Jawa Barat nomor 36 tahun 2020 tentang pedoman pembatasan sosial berskala besar dalam penanggulangan coronavirus disease 2019 (covid-19) di wilayah Provinsi Jawa barat,” kata Neta dalam pers rilis yang diterima satunusantaranews.co.id.

Neta sangat menyayangkan IPDN sebagai kawah candradimuka untuk melahirkan para calon pejabat pemerintahan di negeri ini, tapi justru bisa seenaknya melanggar ketentuan pemerintah. IPW juga berharap Polda Jabar untuk mengusut. “Apakah acara keramaian di kampus IPDN itu memiliki ijin atau tidak. Bagaimana pun acara di kampus IPDN ini merupakan pelecehan terhadap PSBB dan pelecehan terhadap upaya pemeritah yg sudah bekerja keras memutus mata rantai Covid 19,” tegasnya.

Patut diketahui, dari data dan foto yang diterima IPW, halal bihalal itu dilakukan bersamaan dengan Perayaan Idul Fitri 1 Syawal 1441 H pada 24 Mei 2020 siang hari, di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di Jatinangor, Jabar. Sangat aneh di tengah kerja keras pemerintah memutus matarantai pandemi Covid 19, kampus IPDN justru membuat acara perayaan Hari Raya Idul Fitri di kampusnya yang dihadiri ratusan Praja dan para undangan di Balairung Rudini.

Tentunya hal itu sangat tidak sesuai dengan Kebijakan Pemerintah yang justru tengah giat giatnya PSBB dalam rangka menekan penularan Covid 19. Anehya lagi, acara ini dilaksanakan atas perintah Rektor IPDN, dengan alasan untuk menghibur praja yang selama ini melakukan karantina di kampus.

Dari penelusuran media ini, selain di Kampus IPDN Jatinagor, acara serupa juga digelar di Kampus IPDN Cilandak, Jakarta. Acara melibatkan ratusan praja dan puluhan undangan digelar pada Senin (25/5) kemarin.

Neta S Pane dalam komentarnya via WA mengungkapkan kesedihan sekaligus kekesalannya. Ia katakan, rakyat dilarang sholat di masjid, mereka pesta-pesta boleh. “Ngeri,” imbuhnya. (ray/foto ist)

Leave a Comment
Published by
admin