Mendirikan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pemda Maluku MoU dengan Petrotekno
satunusantaranews, Jakarta - Pemerintah Provinsi Maluku yang diwakili Gubernur Maluku, Murad Ismail, melakukan Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman dengan Petrotekno yang diwakili Presiden Direktur PT Petrotekno, Sarwono Pratomo Satrio serta disaksikan Kepala Satuan Kerja Khusus (SKK) Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, Dwi Soetjipto, tentang Penyelenggaraan Pendidikan Pelatihan di Bidang Usaha dan Jasa di Provinsi Maluku (Pusat Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, red) di Maluku, dalam suasana keprihatinan menghadapi pandemi covid 19, bertempat di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (04/08/2020).
Penandatanganan MOU yang juga dihadiri Bupati Maluku Barat Daya Benyamin Noah, Bupati Kepulauan Taninbar Petrus Paklolon, Kepala Dinas Propinsi Maluku Toyib Banjar, Kepala Biro Hukum Propinsi Maluku Syarifah Al Idrus, serta sejumlah jurnalis yang hadir tersebut, didasari dengan semangat Maluku yang sejahtera, rukun, religius, dan berkualitas serta dijiwai Siwa Lima. Berbasis kepulauan secara berkelanjutan untuk membangun dan meningkatkan SDM yang profesional, kreatif, mandiri dan berprestasi, menjadi salah satu isu utama dan pondasi yang harus dituntaskan sebagai cara untuk keluar dari kemiskinan menuju taraf hidup yang sejahtera, yang merupakan menjadi salah satu tujuan utama dari pembangunan di Provinsi Maluku dengan karakteristik wilayah kepulauan, papar Gubernur Murad Ismail.
MoU ini menjadi salah satu bagian cara dari Pemerintah Provinsi Maluku untuk mewujudkan SDM yang profesional, kreatif, dan berprestasi. Dengan skema pembangunan SDM yang akan dilakukan Petrotekno dalam bentuk pendidikan dan pelatihan sebagai tindak lanjut dari Nota Kesepahaman bersama ini, maka diharapkan akan menciptakan angkatan kerja yang siap dan mampu berkontribusi bagi pembangunan Maluku, khususnya pembangunan Kilang Gas Alam Cair Lapangan Abadi Wilayah Kerja Marsela di Provinsi Maluku.
Seluruh fase pendidikan dan pelatihan yang akan dilakukan oleh Petrotekno, dititikberatkan pada penyedian SDM yang berpotensi dan siap untuk melayani aktifitas penunjang proyek, konstruksi proyek, sampai dengan fase operasional dan maintenance dalam pembangunan dan pengoperasian Kilang Gas Alam Cair Lapangan Abadi Wilayah Kerja Marsela di Provinsi Maluku, yang dihatapkan mampu banyak menyerap tenaga kerja.
Dengan kata lain, MoU tersebut merupakan komitmen Pemerintah Provinsi Maluku untuk membangun kualitas Sumber Daya Manusia yang ada di Maluku, tegas Gubernur Maluku Murad Ismail. Karena sumber daya yang berkualitas merupakan salah satu kunci untuk meraih kemakmuran dan kesejahteraan rakyatnya.
Untuk menggarap sejumlah potensi yang ada di Maluku, Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia yang dibangun berfokus bidang industri, konstruksi, migas serta pengembangan sektor agrikultur. Dan pihak Pemprov memilih Petrotekno sebagai penyedia pelatihan keterampilan operasi, pemeliharaan, konstruksi, industri dan agrikultur lantaran rekam jejak yang baik. Disamping memiliki pula sertifikasi nasional maupun internasional.
Sebagai perusahaan bidang pendidikan dan pelatihan sektor industri, konstruksi, migas, dan agrikultur, yang berdiri sejak 2007, Petrotekno menjadi salah satu lembaga pelatihan terbaik yang ada di Indonesia maupun Global. Produk dan layanan penyedia pelatihan keterampilan itu mencakup layanan pelatihan teknis, konsultasi, magang, dan penilaian keterampilan.
Pelatihan yang diberikan oleh Petrotekno menjamah berbagai sektor. Tidak hanya konstruksi teknik industri dan konstruksi migas, namun juga mencakup pertambangan, smelter, farmasi, pembangkit listrik, petrokimia hilir, termasuk tenaga teknisi listrik, instrumentasi dan mekanik demi menunjang pemeliharan pabrik industry.
Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Khusus (SKK) Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, Dwi Soetjipto secara eksplisit mengungkapkan bahwa MoU ini langkah nyata yang sangat kita butuhkan dalam menyiapkan tenaga tenaga kerja untuk kegiatan hulu migas khususnya di Provinsi Maluku yang ini tentu saja sangat luas penggunaannya.
Di provinsi Maluku seperti kita tahu terdapat beberapa wilayah kerja termasuk Kilang Abadi Marsela ini, menjadi potensi untuk menunjang keandalan kebutuhan energi nasional. Dan berkaitan dengan Kilang Abadi Marsela, pesan Presiden Joko Widodo saat menyaksikan penyerahan persetujuan TOD nya bahwa pertama, Abadi Marsela merupakan salah satu proyek strategi nasional diharapkan betul-betul bisa berjalan dengan sukses. Kemudian yang Kedua diharapkan bisa menjadi penggerak ekonomi bukan hanya nasional khususnya, dan tentu saja daerah. Kita bersyukur pemerintah sudah menetapkan share Maluku untuk proyek ini. Kemudian Presiden juga mengingatkan bahwa proyek ini juga melibatkan putra putri daerah. Dan hari ini kita melihat penandatanganan untuk menyiapkan hal tersebut.
Dan yang Ketiga, Presiden mengharapkan kandungan lokal seoptimum mungkin. Untuk itu juga bersama Intech, Pemprov Maluku dan Bupati juga, untuk mensosialisasikan kepada pengusaha pengusaha daerah sehingga menyiapkan diri untuk bisa berkontribusi dalam industri ini, jelas Dwi Soetjipto.
Sebagai catatan penting, bahwa PETROTEKNO adalah penyedia Pelatihan Keterampilan Operasi, Pemeliharaan, Konstruksi dan Agriculture terkemuka yang berbasis di Indonesia. Produk dan layanan kami meliputi Pelatihan Teknis, Konsultasi, Magang, Penilaian Keterampilan. Sektor pasar meliputi konstruksi teknik dan banyak industri proses dan manufaktur termasuk minyak, gas, pertambangan, semen, farmasi, pembangkit listrik dan petrokimia hilir yang semuanya memerlukan Teknisi Listrik, Instrumentasi, dan Mekanik untuk membangun dan memelihara proses pabrik industri, Proses Operator menjalankan fasilitas dan Agriculture.
Petrotekno telah mencetak ribuan lulusan berstandar tinggi. Mereka dibekali sertifikasi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi dan sertifikasi Internasional seperti OHSAS 18001, ECITB, OPITO, dan CompEx. Petrotekno mengantongi pula sertifikasi kualifikasi vokasional nasional dan internasional yakni National Vocational Qualification dan Global Vocational Qualification.
Komentar