Menggambar dan Melukis Sembuhkan Penyakit Gangguan Mental

Menggambar dan Melukis Sembuhkan Penyakit Gangguan Mental
Menggambar dan Melukis Sembuhkan Penyakit Gangguan Mental

satunusantaranews, Jakarta - Tampaknya gangguan mental menjadi kondisi yang ternyata kian lazim terjadi di tengah masyarakat. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional, dan lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi.

Selain itu berdasarkan Sistem Registrasi Sampel yang dilakukan Badan Litbangkes tahun 2016, diperoleh data bunuh diri pertahun sebanyak 1.800 orang atau setiap hari ada 5 orang melakukan bunuh diri, serta 47,7% korban bunuh diri adalah pada usia 10-39 tahun yang merupakan usia anak remaja dan usia produktif.

Hal ini tentu saja membuat beberapa khawatir tentang hal ini. Dampaknya, penderita gangguan mental semakin terisolasi dan sulit mendapatkan pertolongan. SNNears, padahal gangguan mental bisa disembuhkan. Terapi gangguan mental bisa melalui pendekatan medis dan psikologis, atau kombinasi keduanya.

Apapun bentuk terapinya, memberikan akses pengobatan kepada penderita gangguan mental sangat penting, sebelum terlambat. Aktivitas di dunia seni, ternyata bisa menjadi sarana penyembuhan penderita gangguan mental.

Nah, tahukah kalian jika ternyata ada loh bentuk penyembuhan gangguan ini menggunakan terapi seni. Salah satunya diterapkan oleh Atreyu Moniaga, seniman dan pendiri Atreyu Project .

Atreyu Moniaga, memilih lukisan untuk kesembuhan emosinya. Ia mengaku sulit mengekspresikan perasaan saat merasa sedih. “Bagaimana menggambar bisa menjadi proses healing? Sebab, ketika menggambar kita benar-benar sendirian sehingga bisa mengekspresikan semua kegalauan maupun kesedihan melalui imajinasi yang tanpa batas,” ujarnya.

Dengan menggunakan media gambar sebagai diari, kenangan akan menetap selamanya. “Berbeda dengan tulisan dalam buku harian yang bisa mudah dibaca oleh orang lain, sebuah lukisan hanya bisa kita pahami sendiri. Meski saat menggambar kita sedang marah, tetapi percayalah, perasaan yang tertuang akan menjadi memori yang indah,” pungkasnya.

Bagaimana SNNears? Tertarik untuk coba metode satu ini? Namun, sebaiknya jika kalian tengah mengalami kondisi seperti ini ada baiknya konsultasi dengan keluarga agar tidak terlambat.

Penulis: Icha
Editor: Nawasanga

Baca Juga