Mercusuar Willem’s Toren III Masih Berdiri Kokoh di Pulau Aceh
satunusantaranews, Aceh - Mercusuar Willem's Toren III salah satu peninggalan Pemerintahan Belanda di ujung Pulau Aceh. Terletak di hutan Kampung Meulingge, Pulau Aceh, Kabupaten Aceh Besar. Mercusuar tersebut merupakan situs sejarah yang menarik menjadi destinasi wisata, meskipun jarak tempuh dari Pelabuhan Lampulo Aceh menuju ke Pulau Aceh memakan waktu selama 3 jam.
Alat transportasi menggunakan perahu kayu tradisional nelayan, yang lumayan memicu adrenalin selama perjalanan menuju ke lokasi. Beruntung jika cuaca laut bersahabat dan tenang. Namun, siap-siap banyak berdoa ketika keadaan angin mendadak kencang, dengan kelihaian nakhoda kapal, dapat membawa penumpang dengan selamat sampai ke tempat tujuan.
Konon menara ini berfungsi untuk navigasi lalu lintas kapal di Samudera Hindia, dan sekarang dijaga secara bergantian oleh para TNI secara bergantian.
Nama Willem's Toren diambil dari nama Raja Willem Alexander Paul Frederick Lodewijk yang berkuasa dari tahun 1817 sampai dengan 1890. Ternyata Mercusuar Willem's Toren III ini merupakan salah satu dari tiga mercusuar yang lainnya berada di Belanda telah dijadikan museum dan satunya lagi berada di Kepulauan Karibia.
Bangunan ini telah berusia lebih dari satu abad sejak dibangun tahun 1875. Telah menjadi situs purbakala di Pulau Aceh meskipun dari luar sudah terlihat usang dan tua, namun pada saat kita telusuri ke dalam dan menaiki anak tangga sampai ke atas mercusuar dengan tinggi 85 meter masih terlihat kuat dan kokoh dibalut warna cat putih dan merah.
Bagi pecinta alam dan sejarah, perjalanan yang ditempuh akan terobati seketika tiba di atas mercusuar tersebut dikarenakan akses dari pelabuhan di Pulau Aceh harus ditempuh dengan jalan kaki selama 45 menit.
Penasaran dengan salah satu mercusuar yang cuma hanya ada tiga di dunia?
Yuk kunjungi ke Pulau Aceh...
Komentar