Pariwisata

Meriah Permainan Caci Memperingati Dies Natalis ke 40 SMA Negeri 2 Langke Rembong

Ruteng, Satunusantaranews.co.id – Tahun 2023 SMA Negeri 2 Langke Rembong merayakan dies natalis ke 40. Usia ke 40 dirayakan dengan berbagai acara diantaranya permainan Caci.

Apa dan bagaimana itu permainan caci, media ini menghimpun beberapa catatan terkait dari berbagai sumber

Tari Caci merupakan salah satu seni pertunjukan yang berasal dari Flores Manggarai. Caci menjadi salah satu tarian adat Manggarai yang diwariskan secara turun-temurun, dan eksistensinya tidak pernah hilang di tengah perkembangan zaman.

Tari caci adalah permainan adu ketangkasan antara dua orang laki-laki dalam mencambuk dan menangkis cambukan lawan. Dalam tarian caci ada yang sebagai pihak pemukul dan ada yang sebagai pihak penangkis.

Tarian ini memperlihatkan pertarungan satu lawan satu secara bergantian. Sebelum menari, para penari biasanya ada prosesi upacara adat, seperti upacara penerimaan tamu secara adat dengan menggunakan ayam putih, dan upacara pemberian sesajian kepada leluhur.

Kemudian mengganti pakaian mereka di dalam rumah adat (mbaru tembong/gendang), dan menggunakan pakaian adat Manggarai seperti selendang songket, kain songket, dan pernak-pernik yang akan digunakan (alat pemukul, alat penangkis/perisai, alat penutup kepala, dan beberapa pernak-pernik.

Dalam tarian caci hanya laki-laki yang ikut serta dalam tarian tersebut, sedangkan perempuan hanya berpartisipasi dalam acara, seperti menabu gong dan gendang, melayani tamu-tamu dengan menyiapkan makanan dan minuman.

Tari caci biasanya dimainkan pada saat upacara-upacara penting di suatu suku atau kampung, seperti pada upacara syukuran (penti), upacara pentahbisan imam, upacara perkawinan adat (wagal), dan upacara-upacara penting lainnya.

Tempat tari caci biasanya dilaksanakan pada halaman kampung (natas), atau bisa juga di lapangan tertentu yang telah disepakati bersama.

Permainan dalam tari caci terdiri dari dua kelompok (kubu). Kubu di sini bukan dimaksud sebagai lawan, musuh, atau siapa yang paling hebat, melainkan mempertahankan semangat kekeluargaan. kubu yang dimaksud adalah kedua kelompok yang berasal dari kampung atau suku yang berbeda. Dengan dipertemukan kedua kubu tersebut, dapat menambah ikatan persaudaraan dalam kedua suku itu.

Dahulu kala yang ikut serta dalam tarian caci adalah orang dewasa antara 20 tahun ke atas. Tetapi sekarang bisa juga remaja atau anak sekolah tergantung dari jenis acaranya, seperti acara ulang tahun sekolah, acara tujuh belasan, lomba atau kompetisi tari antar sekolah, atau acara-acara lainnya.

Bupati Manggarai Heribertus G.L. Nabit ( foto WG)

Terkait dengan itu dalam memperingati dies natalis ke 40 tahun SMA Negeri 2 Langke Rembong, Kabupaten Manggarai NTT, Bupati Manggarai Herybertus G.L. Nabit, membuka secara resmi pagelaran caci termaksud pada hari jumat 03 November 2023, di pelataran sekolah tersebut.

Selaku meka landang ( tamu) dalam pagelaran budaya Caci tersebut yakni siswa SMAN 1 Langke rembong.
Acara tersebut berlangsung meriah meski ditengah terik matahari. Siswa siswi, para guru dari kedua sekolah tersebut terlihat antusias menyaksikan pagelaran caci tersebut.

Bupati Hery dalam sambutanya mengatakan, kedepan acara seperti ini akan lebih banyak, lebih bermutu serta berwarna warni.

”Sekolah Menengah Negeri ini tentu sudah banyak menghasilkan banyak anak didik yang sukses dengan berbagai profesi yang mereka jalani. Itu menjadi gambaran buah-buah yang berlimpah, itu alasan kenapa hari ini kami kesini, mengucap terimakasih untuk yang telah lalu tapi memberi harapan untuk yang akan datang,” katanya.

Kedepan semua lembaga pendidkan di manggarai diharapkan juga bisa mempersiapkan anak-anak untuk bertarung mungkin bukan saja ditingkat global, tapi paling tidak bisa bertarung dengan orang-orang yang datang dari dunia global.

”Anak-anak kita saat ini fisiknya ada di kehidupan lokal, tetapi pikiranya ada di kancah global. Di usia yang ke-40 ini, pemkab manggarai menitipkan bahasa asing untuk anak-anak didik kita, karena itulah tantangan kita kedepan, pertarungan kita ada pada level menguasai bahasa itu kedepan,” tandasnya.

Kata Bupati Hery, harus dikomunikasikan lagi supaya pelajaran bahasa asing, salah satunya bahasa jepang agar diajarkan di sekolah menengah karena hanya dengan itu kita bisa bersaing di dunia kerja.

”Anak-anak yang tidak ingin kuliah tapi pingin kerja harus bisa bahasa asing, hanya dengan itu kita bisa kerja di luar negri,” ungkapnya.

Sebelumnya Kepala SMA Negeri 2 Langke Rembong, Tarsisius Jayagoni dalam bincang bincang dengan media ini menyampaikan;

” Salah agenda dari rangkaian acara dalam memperingati adalah permainan Caci, kami dengan sadar melaksanakan ini, agar nilai dari warisan budaya ini, lestari adanya terutama untuk generasi muda tanah ini ” katanya.

Sejak sekolah ini didirikan pada 9 Nopember 1983 tercatat sudah enam orang Kepala Sekolah yang memimpin yaitu Marsel Pedor(alm), Kristianus Jemahu, Stefanus Hapul (alm), Benediktus Sau, Wihelmus Jebadu dan sekarang Tarsisius Jayagoni.

Willy Grasias

Leave a Comment
Share
Published by
Willy Grasias