Minta Pecat Dokter dan Bidan Terlibat Kesalahan Fatal di Tanjung Buntung
satunusantaranews, Batam - Senator Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Richard Pasaribu menyoroti permasalahan fatal yang menyebabkan kematian di Puskesmas Tanjung Buntung Kecamatan Bengkong, Kota Batam. Dan meminta agar Pemerintah Kota (Pemko) Batam mengusut dokter, bidan, dan petugas yang terlibat dalam permasalahan tersebut.
Richard yang mendatangi rumah duka di Kaveling Bengkong Wahyu, Jalan Mangga, Gang Batu Pasir Nomor 6. Rt 04, RW 07 Kecamatan Bengkong, Kota Batam, Sabtu, 16/10/2021. Menegaskan hal itu akibat buruknya pelayanan kesehatan sehingga mengakibatkan meninggalnya seorang pelajar SMP Negeri 7 Batam bernama Merry Destaria br Nainggolan (12 tahun), 14 Oktober 2021 lalu.
“Kami sangat prihatin dengan apa yang telah terjadi dan menimpa pada saudara kita. Sebab, selain mereka tidak melayani pasien, para petugas dan bidan yang berjaga tidak memberikan pertolongan pertama kepada pasiennya. Ini merupakan contoh yang buruk bagi pelayanan kesehatan di Batam. Bagaimana bisa seorang dokter yang seharusnya bertugas saat itu tidak berada di lokasi dan tidak mengaktifkan telfonnya,” ungkapnya.
Kita meminta Pemko Batam dapat serius menanganinya. Tidak hanya Kepala Puskesmas, melainkan siapa Dokter dan Bidan yang harusnya bertugas saat kejadian itu, mereka harus diberikan sanksi karena tidak menjalankan tugasnya.
"Apapun profesi itu harus dijalani dengan penuh rasa tanggung jawab, namun hal itu tidak diterapkan di Puskesmas Tanjung Buntung, sehingga fatal dan korban meninggal dunia,” jelasnya.
Dikatakan Richard, dia ikut berempati serta prihatin kepada keluarga korban yang baru saja mengalami musibah tersebut, dia mendatangi rumah dan menemui langsung pihak orang tua korban. Dia sangat menyayangkan kejadian serta pelayanan dari pihak Puskesmas Tanjung Buntung. Sebagai DPD RI dan juga merupakan wakil daerah saat ini, masih menyelidiki kronologi yang sebenarnya dan akan menyampaikan kejadian tersebut kepada pemerintah pusat.
“Kita saat ini sedang mengusut siapa dokter yang piket dan yang tanggung jawab pada hari kejadian tersebut. Ketika sudah mendapatkan identitasnya maka saya akan mengusulkan untuk dipecat juga sebagai dokter di Puskesmas Tanjung Buntung itu,” tegasnya.
Pihaknya juga menyoroti pelayanan kesehatan untuk masyarakat di seluruh Indonesia sejauh ini agak kurang, mental tidak mau melayani masyarakat secara profesional, namun metalnya masih kepada wewenang, kekuasaan ataupun suka-suka.
“Saya rasa kejadian ini wajib kita sampaikan ke Pemerintah Pusat agar perhatian kesehatan harus dibenahi agar hal serupa tidak terulang kembali,” tutupnya.
Komentar