Pariwisata

Misteri Kota Bawah Tanah Cappadocia, Ozkonak dan Derinkuyu

satunusantaranews, Turki – Ada banyak kota bawah tanah di Cappadocia. Kota-kota ini mungkin dibangun oleh orang-orang Bizantium Cappadocia, usianya sudah ribuan tahun. Salah satu kota bawah tanah yang telah ditemukan dan adalah Ozkonak.

Kota ini ditemukan pada 1972 oleh seorang petani lokal bernama Latif Acar. Pada awalnya Latif Acar ingin tahu ke mana kelebihan air tanamannya menghilang. Ia merunut aliran air dan menemukan ruang bawah tanah yang ketika digali, mengungkapkan seluruh kota yang dapat menampung 60.000 orang itu. Saat ini hanya empat lantai yang dibuka sebagai destinasi, meskipun kompleks tersebut sebenarnya memiliki total sepuluh lantai, hingga kedalaman 40m.

 

 

Kini Latif Acar yang bersama anaknya membuka cafe dan toko souvenir di depan kota bawah tanah yang diketemukannya. Beliau menawarkan buku tentang kota bawah tanah Ozkonak dimana terdapat fotonya selain sejarah Cappadocia dan kota-kota bawah tanah yang diketemukan. Buku tersebut sangat indah dengan foto-foto keren.

Nama Cappadocia belakangan menjadi perbincangan setelah sebuah serial mengangkat tempat wisata di Turki itu. Kota itu menjadi destinasi wisata impian bagi banyak orang, termasuk Kinan, tokoh dalam serial Layangan Putus.

Namun, di balik keindahan kota Cappadocia ternyata memiliki banyak misteri di kota tersebut. Seperti misteri kota bawah tanah Cappadocia yang berusia 3.000 tahun.

 

 

Kota Derinkuyu kembali ditemukan setelah warga setempat menemukan sebuah bilik misterius di balik dinding rumahnya yang ternyata setelah digali dan diteliti adalah sebuah kota bawah tanah.

Nama Derinkuyu sebagai destinasi wisata memang belum terlalu terdengar gaungnya, namun siapa sangka kota ini merupakan kota bawah tanah yang diperkirakan terbesar di dunia.

Kota Derinkuyu memiliki kedalaman antara 54-60 meter dari permukaan tanah atau sekitar 177 kaki, dengan luas 1,5 mil persegi dan mampu menampung sekitar 20 ribu orang beserta hewan ternak, barang-barang dan bahan makanan yang diperlukan.

Masuk ke dalam kota bawah tanah ini, kita akan melihat berbagai ruangan yang terbagi sesuai fungsinya, seperti ruang galeri, tempat tinggal, ruang pertemuan, kapel, sekolah hingga gudang senjata.

 

 

Para arkeolog yang menggali kota ini memperkirakan bahwa dulunya Derinkuyu dibangun oleh bangsa Hittit kuno dengan memahat dan melubangi batuan vulkanik lunak di wilayah Cappadocia.

Menariknya, meski dibuat oleh masyarakat kuno yang memiliki keterbatasan teknologi, sistem ventilasi udara di kota ini dapat berfungsi dengan baik sehingga tidak mengakibatkan orang yang mendiaminya keracunan gas alam.

Setelah bangsa Hittit, perluasan Derinkuyu diteruskan oleh bangsa Phrygia pada abad ke-8 SM. Pengerjaan kota pun terus berlanjut dari satu bangsa ke bangsa lain, sampai akhirnya dilanjutkan oleh penduduk sekitar yang kala itu mayoritas penganut Kristen dan berbahasa Yunani.

Kota bawah tanah Derinkuyu berhasil terbentuk sepenuhnya pada masa Bizantium, tepatnya saat masa peperangan antara pasukan muslim dan non-muslim sekitar tahun 780-1180.

Ketika itu kota ini kerap dijadikan tempat berlindung saat terjadi peperangan antar kaum muslim dan non-muslim. Derinkuyu juga pernah dijadikan tempat perlindungan penduduk sekitar dari serangan suku-suku Mongolia pada abad ke-14.

 

 

Uniknya, walaupun menjorok ke bawah tanah hingga berpuluh-puluh meter jauhnya, di dalam Derinkuyu terdapat lorong-lorong khusus yang berfungsi sebagai penghubung antara satu kota dengan kota lain sepanjang puluhan mil.

Terakhir kali, kota bawah tanah Derinkuyu dikuasai oleh Dinasti Utsmaniyah atau Ottoman, dan sejak itu banyak orang non-muslim yang menempati kota itu pergi. Hingga pada tahun 1923, kota bawah tanah itu benar-benar ditinggalkan oleh seluruh penghuninya, tertimbun dan tidak diketahui orang selama berabad-abad lamanya.

Kini, kota bawah tanah seperti Ozkonak dan Derinkuyu menjadi salah satu destinasi wisata menarik yang mulai dikenal di Turki.

Leave a Comment