satunusantaranews – Depok, Dr. K.H. Mohammad Idris, Lc., M.A. atau sering disebut Idris Abdul Shomad, diusung sebagai calon Walikota Depok pada Pilkada Depok 9 Desember 2020 mendatang, oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan adapun untuk Calon Wakilnya datang dari kader PKS, demikian jelas Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan.
Namun ditegaskannya, terkait surat rekomendasi PKS, pihaknya menjamin bakal keluar sebelum 28 Agustus 2020. Hal tersebut lantaran, proses pendaftaran kandidat untuk Pilkada Kota Depok baru dibuka pada 4 September 2020 mendatang.
“Kami akan mengejar sebelum bulan September. Sampai akhir Agustus akan kami selesaikan, karena pendaftaran itu nanti tanggal 4 sampai (akhir) September. Sebelum itu kami akan selesaikan,” tegas Sohibul.
Sebelumnya ada 3 (tiga) nama kader internal PKS yang telah disodorkan PKS Kota Depok. Kecenderungannya PKS akan mengambil salah satu dari tiga yang kemudian akan dipasangkan dengan Mohammad Idris, ujar Sohibul.
Ditambahkan Sohibul, PKS memang belum menerbitkan surat rekomendasi untuk Pikada Depok karena PKS ingin melihat kemungkinan masuknya rekan koalisi. Koalisinya dari yang dilaporkan, teman-teman PKS di sana sudah ada kesepahaman dengan PPP, Demokrat dan PAN, terangnya.
Dr. K.H. Mohammad Idris, Lc., M.A. atau sering disebut Idris Abdul Shomad adalah mantan Wali Kota Depok Ketiga (menjabat 17 Februari 2016). Mohammad Idris mencalonkan diri sebagai Wali kota Depok beserta Pradi Supriatna sebagai pendampingnya.
Mohammad Idris sebelum menjadi Wali kota Depok (2016–2021), pernah menjabat sebagai Wakil Wali kota Depok (2011–2016) mendampingi Nur Mahmudi Ismail. Selain itu, ia juga merupakan dosen di Universitas Indonesia, Universitas Islam Nasional Hidayatullah, Universitas Muhammadiyah Surakarta, dan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) At Taqwa Bekasi. Di akhir jabatan Nur Mahmudi Ismail sebagai wali kota, ia mengajukan diri sebagai calon wali kota pada Pilkada Depok 2015.
Mohammad Idris dilahirkan di Jakarta, 25 Juli 1961. Ayahnya, H. Abdul Shomad asli Beji, sedangkan Ibunya Hj. Yumani Binti Sholeh asli kelahiran Cilodong. Kedua orang tuanya kemudian hijrah di Jakarta untuk berdagang di Manggarai. Ia merupakan cucu dari KH. Hasbi dan Nyai Siqot, sesepuh Beji.
Ia menamatkan pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah di Jakarta dan melanjutkannya ke Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo hingga meraih beasiswa studi di Arab Saudi pada tahun 1982. Ia kemudian meraih gelar doktor di Fakultas Syari’ah jurusan Tsaqofah Islamiyyah Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud, Riyadh, Arab Saudi.
Leave a Comment