Mojokerto dan Surabaya Mencapai 70 persen Batas Ambang Herd Immunity
satunusantaranews, Surabaya - Pemprov Jawa Timur melaporkan capaian vaksinasi Covid-19 di Kota Mojokerto dan Kota Surabaya telah mencapai angka 70 persen, yang merupakan batas ambang herd immunity. Oleh karena itu, Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, memberi apresiasi kepada dua daerah tersebut yang telah mencapai kekebalan komunal dari virus Covid-19. Diharapkan prestasi tersebut bisa diikuti daerah lain.
Data Satgas Covid-19 Jatim, mencatat hingga Jumat (6/8), vaksinasi di Kota Mojokerto untuk dosis pertama telah mencapai angka 93,93 persen dan dosis kedua telah mencapai angka 30,42 persen. Sementara itu capaian dosis pertama vaksinasi Covid-19 di Kota Surabaya sebesar 69,45 persen, dan untuk dosis kedua mencapai 37,74 persen. Jumlah tersebut belum termasuk pelaksanaan vaksinasi pada hari Jumat kemarin.
“Sebuah prestasi yang baik dilakukan Provinsi Jawa Timur. Karena pelaksanaan vaksinasi di dua wilayahnya telah mencapai target 70 persen, sehingga dapat dikatakan telah memenuhi persyaratan memasuki herd immunity,” kata LaNyalla (7/8).
Pemprov Jatim akan melakukan vaksinasi terhadap 31.826.206 penduduk. Sehingga ditargetkan dalam sehari bisa disuntikan 315 ribu dosis vaksin. Hal ini dilakukan agar mencapai herd immunity pada HUT ke-76 Provinsi Jatim, 10 Agustus 2021. LaNyalla berharap pemerintah pusat memberi dukungan terhadap target ini, mengingat saat ini terjadi keterbatasan stok vaksin di Jatim.
“Faktor percepatan vaksinasi di daerah salah satunya dipengaruhi oleh seberapa cepat Pemda bekerja. Pemprov Jatim telah membuktikan komitmennya dalam mendukung program vaksinasi nasional, tapi jika upaya Pemda tidak didukung oleh ketersediaan stok vaksin maka pencapaian target pemerintah pusat juga akan terkendala,” tutur senator Jawa Timur itu.
LaNyalla juga memberikan pujian kepada Forkopimda di Jatim, yang bekerja cepat membantu pemda dalam program vaksinasi Covid. Seperti yang dilakukan oleh Polres Pasuran melakukan jemput bola dalam pelaksanaan vaksinasi.
“Langkah Polres Pasuruan mendatangi kampung nelayan untuk menyuntik vaksin mempercepat program vaksinasi. Bahkan personel Polres Pasuran mendatangi nelayan yang ada di pelabuhan dan yang sedang berada di laut kemudian menyuntikkan vaksin di atas perahu. Ini terobosan yang baik,” ungkap LaNyalla.
Pelaksanaan vaksinasi terkadang terkendala karena masalah jarak dan waktu. Untuk itu LaNyalla menyarankan pemda maupun jajaran Forkompimda berinisiatif mendatangi langsung masyarakat. Sebenarnya warga banyak yang mau dan bersedia divaksin namun sebagian mungkin memilih tidak ikut karena sibuk mencari nafkah.
"Jadi jemput bola vaksinasi, seperti yang juga telah dilakukan jajaran TNI AL di sejumlah kampung nelayan seharusnya bisa dijadikan contoh instansi lain,” tuturnya.
Meski begitu, LaNyalla menyoroti data Satgas Covid-19 yang Jumat kemarin menyatakan Jawa Timur menjadi daerah dengan penambahan kasus baru terbanyak. Jawa Timur menambah 4.490 kasus Covid dalam sehari, kemudian diikuti Jawa Barat dengan 5.580 kasus dan Nusa Tenggara Timur (NTT) 3.598 kasus.
“Percepatan vaksinasi harus beriringan dengan upaya menekan kasus Covid-19 agar penanganan pandemi dapat berjalan dengan maksimal. Jawa Timur harus bisa keluar dari daftar penyumbang kasus Covid terbanyak dalam sehari,” tegas LaNyalla.
Untuk diketahui, total kasus Covid di Indonesia saat ini telah mencapai 3.607.863 kasus sejak awal pandemi Maret 2020. Dari total tersebut, sebanyak 2.996.478 orang telah dinyatakan sembuh dan 104.010 orang meninggal dunia.
Komentar