Muhammad Rasatkan `Macan Borneo` BaCaleg Golkar Kaltim Usung Lestarikan Lahan Ulayat
Satunusantaranews–Jakarta, Memberi manfaat bagi orang orang lain dalam sekup kecil pasti baik tapi bila ada tawaran memberi kebahagian di level Provinsi tentu jauh lebih baik. Seperti Muhammad Rasatkan 'melepas' seragam PNS siap berjuang untuk masyarakat Kalimantan Timur, di Pileg 2024. Mantan polisi hutan ini bakal memperjuangkan hak masyarakat yang masih terabaikan selama ini.
Bermodal pendidikan S2 dari Universitas Mulawarman, mantan Kepala Desa ini merupakan sosok yang peduli terhadap lingkungan. Kala ia menjabat polisi hutan, ketegasan dan keberanian dirinya menghalau pekerja perusahaan oligarki yang ingin mencoba merusak lingkungan hutan. Karena ketegasan melawan oligarki, maka eks petugas Satuan Pamong Praja ini dijuluki 'Macan Borneo' oleh masyarakat.
Selama menjadi pegawai negeri sipil, dirinya lebih banyak bertugas di Satpol PP, selaku anggota Satpol PP ia sering ditugasi di lingkungan pasar. Berulang kali Rasatkan bersitegang dengan pelaku kriminal di pasar untuk melindung pedagang dan warga yang berada di pasar, terutama para preman yang sering kali 'malak' pengunjung pasar dan pedagang.
Keberanian melawan kezoliman oligarki dan 'musuh' masyarakat, kian melakat dalam dirinya. Hingga suatu saat masyakarat meminta dirinya maju di Pileg 2024, para tokoh masyarakat pun meminta ia berjuang tak hanya di seputaran desa yang pernah ia pimpin tapi berjuang untuk Kalimantan Timur.
Ia pun ditetapkan menjadi calon anggota legislatif nomer urut 9 dari partai Golkar, punya visi yang bagus untuk masyarakat Kaltim. Tak hanya mengangkat visi dia bila menjadi anggota dewan, visi partainya pun siap ia dukung. Ia bersama partai yang menaungi ingin Kaltim lebih maju dari saat ini, masyarakatnya religius, sehat, dan kondisi Kaltim hijau, nyaman dan udaranya tak sepanas saat ini.
Sebagai caleg yang peduli lingkungan, Rasatkan menyoroti julukan Kalimantan Timur sebagai 'Zamrud Katulistiwa' bila hutan digunduli julukan 'zamrud' akan hilang dari bumi Kalimantan.
"Meranti itu, butuh 30-50 tahun untuk menjadi pohon kayu yang kokoh. Sekarang ditebang guna mengembalikan hutan seperti sedia kala harus menunggu 30-50 tahun, suhu udara akan naik, suhu Kalimantan Timur bakal lebih panas dibanding saat ini", kilah Macan Borneo.
Karena itu, demi Kalimantan Timur Rasatkan siap menjadi anggota DPRD tingkat provinsi, dirinya akan berjuang membangun Kaltim setara dengan daerah lain. Terutama dari segi sumber daya manusia, merubah pola kerja khususnya pelayan masyakarat, mereka harus melayani bukan dilayani. Ia juga ingin kreasi seni Kaltim menjadi kebanggaan warga Kaltim dan masyarakat Indonesia.
Komentar