MUI Dukung Proses Vaksin Nusantara Gagasan Terawan
satunusantaranews, Jakarta - Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan menyatakan dukungan terhadap pembuatan Vaksin Nusantara dan Vaksin Merah Putih buatan anak-anak dalam negeri. Vaksin Nusantara digagas oleh eks Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
"Ini harus dilakukan,karena Indonesia punya ahli-ahli, dan kita cinta produk Indonesia," kata Amirsyah di Kantor MUI, Jakarta (24/02).
Amirsyah menyatakan progres pengembangan Vaksin Nusantara dan Vaksin Merah Putih masih harus melalui pelbagai tahapan panjang ke depannya. Hal itu ia ketahui setelah mengecek ke pihak terkait yang mengurusi kedua vaksin tersebut.
Ia menegaskan MUI akan terus mendorong pengembangan kedua vaksin tersebut agar bermanfaat bagi masyarakat demi terbebas dari pandemi. "Sehingga kita dorong dari MUI agar segera menyelesaikan produksi vaksin tersebut," katanya.
Lebih lanjut, Amirsyah memastikan MUI siap untuk mengkaji dan melakukan proses sertifikasi halal bagi Vaksin Nusantara dan Vaksin Merah Putih. Hal itu akan dilakukan bila vaksin tersebut sudah rampung proses uji klinis.
Aspek kehalalan vaksin, kata dia, berguna agar masyarakat bisa nyaman dan aman dalam menggunakan vaksin. Selain itu, membuat Indonesia bisa terbebas dari pandemi virus Corona.
"Termasuk buatan anak bangsa juga, GeNose, kita dorong teman-teman GeNose juga. Itu salah satu alat yang dapat hak paten dari Kemenkes," kata dia.
Vaksin Nusantara sendiri diprakarsai oleh Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Vaksin itu sudah melalui tahap uji klinis fase I. Namun saat ini data tersebut masih dievaluasi oleh BPOM. Pengembangan dan uji klinis Vaksin Nusantara bekerja sama dengan PT Rama Emerald Multi Sukses (Rama Pharma) bersama AIVITA Biomedical asal Amerika Serikat, Universitas Diponegoro (Undip), dan RSUP dr. Kariadi Semarang.
Kementerian Kesehatan mengatakan Vaksin Nusantara masih lama bisa digunakan di Indonesia. Terlebih, Vaksin Nusantara juga belum masuk dalam daftar vaksin corona yang bisa digunakan di Indonesia.
Sementara itu, Vaksin Merah Putih dikembangkan oleh enam institusi/lembaga yang berasal dari Indonesia. Mereka ikut mengembangkan Vaksin Merah Putih dengan platform yang berbeda. Di antaranya Eijkman, LIPI, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Airlangga,dan Universitas Gadjah Mada. Penelitian Vaksin Merah Putih oleh Lembaga Eijkman sendiri sudah memasuki tahap akhir dengan pembuatan bibit vaksin di laboratorium.
Komentar