satunusantaranews, Jakarta – Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional dan Hari Bhakti Rimbawan ke-38, BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) DKI Jakarta dan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) kembali menyelenggarakan acara “Ngonser” (Ngobrol Santai Konservasi) di Suaka Margasatwa Muara Angke, DKI Jakarta, (20/2).
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Kerja Sama Penguatan Fungsi Kawasan Suaka Margasatwa Muara Angke yang didukung oleh berbagai mitra yang tergabung dalam Konsorsium MERA.
Kepala Balai KSDA DKI Jakarta, Karyadi, saat membuka acara ini mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan untuk mengangkat peran perempuan dalam kegiatan konservasi keanekaragaman hayati serta peran rimbawan dalam melestarikan hutan di tengah pandemi. “Dalam kondisi pandemi, upaya-upaya konservasi dengan melibatkan berbagai pihak masih dapat dijalankan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,” ujar Karyadi.
Ngonser perdana tahun 2021 ini mengangkat tema “Terus Berbakti di Tengah Pandemi untuk Lingkungan dan Hutan Lestari”. Acara diawali dengan aksi bersih sampah selama 1,5 jam dan berhasil mengumpulkan 244 karung sampah yang kemudian diangkut ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Bantar Gebang. Setelah itu acara dilanjutkan dengan diskusi tentang Konservasi, dimana semua narasumber berbagi pengalaman dalam kegiatan pelestarian lingkungan hidup.
“Saya terkejut dengan adanya temuan sampah plastik di kawasan-kawasan konservasi di Jakarta yang berasal dari sungai-sungai yang bermuara ke laut. Padahal kawasan konservasi merupakan habitat untuk berbagai satwa liar” ujar Irfan Hakim, Bintang Tamu Acara “Ngonser”.
Irfan Hakim yang juga berprofesi sebagai Presenter ini menyampaikan bahwa upaya untuk membersihkan sampah ini perlu dilakukan secara berkelanjutan dan perlu dipublikasikan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kelestarian lingkungan.
Dari pengalaman berbagai pihak tersebut, terlihat bahwa kepedulian terhadap lingkungan telah menjadi bagian dalam visi dan misi komunitas dan harus terus dikembangkan menjadi gaya hidup semua orang. Semua pihak yang hadir mendukung dan bersedia untuk berperan aktif dalam upaya-upaya pelestarian lingkungan hidup, baik insitu maupun eksitu.
Aksi kolektif ini menunjukkan bahwa semua pihak bisa mengambil peran dalam upaya pelestarian lingkungan. Bumi bukan warisan tetapi titipan yang harus kita jaga untuk anak cucu kita di masa yang akan datang. Jangan biarkan alam dan satwa liar berakhir sebagai kisah-kisah yang tidak bisa dilihat dalam dunia nyata.
Baca Juga: Hutan Komunitas Wartawan Pertama di Indonesia KLHK PWI Riau
Acara ini dihadiri oleh sekitar 120 peserta dari Dharma Wanita Persatuan Balai KSDA Jakarta, Karyawan/i Balai KSDA Jakarta, Yayasan Budha Tzu Chi, PJLP Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta, Kopral, Eksatli, Karang Taruna Kamal Muara, Kamal Muara Animal Rescue dan penangkar binaan Balai KSDA.
Leave a Comment