satunusantaranews, Jakarta – SNReaders… hayo siapa yang belum menonton webseries Nussa Rara? Iya betul, ini series animasi karya anak bangsa loh. Sebuah sinema animasi yang menghadirkan dua anak kecil dengan perilakunya berdasarkan nilai-nilai bernuansa islami di dalamnya.
Series yang diproduksi oleh studio animasi The Little Giantz dan 4stripe Productions ternyata bakal disaksikan secara umum pada 14 oktober mendatang.
SNReaders, kemarin tim Satu Nusantara berkesempatan untuk screening Nussa Rara The Movies bersama dengan crew film ini loh. Sutradara film Nussa, Bony Wirasmono, bercerita bahwa film ini sempat tertunda penayangannya sebab pandemic covid-19 yang masih merajalela di Indonesia. Ia pun merasa senang akhirnya mereka dapat menayangkan film animasi pertama mereka di bioskop.
“Wah lega banget ya, apalagi film ini pengerjaannya 3 tahun dan ditambahi lagi pandemic, suasananya tidak menentu kapan akan berakhirnya dan alhamdulillah bisa tayang. Film ini kita design untuk Theater Social Experience, dan saya sangat merekomendasikan kalian untuk nonton di bioskop.”ujar Bony Wirasmono.
Film animasi yang ditayangkan secara perdana di Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN), Korea Selatan ini menampilkan visual animasi yang sangat keren loh SNReaders. Bahkan menurut Sutradara film ini mereka sampai kewalahan mengirim file data yang sangat besar hanya untuk beberapa assets animasi saja apalagi dimasa pandemic.
“Dukanya ya mayoritas produksi animasi itu harus dikerjakan secara offline, sebab transfer data yang sangat massive mengharuskan mereka untuk tatap muka langsung,” jelas Bony Wirasmono.
Sutradara film Nussa, Bony Wirasmono, bercerita bahwa ia dan tim bahkan sampai mengembangkan teknologi animasi baru yang berbeda dari serialnya untuk mengerjakan film ini secara langsung di bioskop.
“Dalam pengerjaannya, visual dan teknologi adalah dua hal yang juga sangat diperhatikan oleh saya dan tim. Kami bahkan memperkuat dan mengembangkan beberapa teknologi baru yang berbeda dari serial Nussa,” ungkap Bony.
Salah satu teknologi baru tersebut adalah menggunakan teknologi hair-system, di mana setiap helai rambut karakter film Nussa dibuat satu persatu. Sebagai contoh, untuk karakter Abdul saja, dibutuhkan sekitar 200 ribu helai rambut demi mendapatkan visual yang terbaik.
Melihat dari peraturan dimana anak usia dibawah 12 tahun tidak bisa masuk kedalam mall, dan membuat beberapa netizen merasa kecewa sebab anak mereka tidak bisa ikut menyaksikan animasi favorite mereka. Namun, Bony menyatakan bahwa film ini sebenarnya tidak hanya diperuntukkan bagi anak muda namun juga bagi orang dewasa bahkan semua umur.
Walaupun memang dikenal sebagai konten edukasi untuk anak-anak, namun di film Nussa kali ini sebenarnya tidak hanya diperuntukkan anak, makanya hashtagnya #nussauntuksemua. Because it is for everyone.
Diharapkan bisa menikmati film ini karena memang banyak kesan pesan yang saya sampaikan disini justru diperuntukkan untuk orang-orang dewasa juga.
Jawabnya. Ya, saya saranin bagi yang nonton nanti untuk menyiapkan tissue yang banyak, sambungnya lagi. Ia pun berharap masyarakat Indonesia bisa menikmati karya animasi anak bangsa, ketika film ini tayang pada 14 Oktober mendatang.
Leave a Comment