satunusantaranews, Medan – Anggota Dirkrimsus Poldasu (28/4) mengamankan 4 orang oknum petugas Laboratorium Rapid Antigen Kimia Farma lantai M Bandara Kuala Namu International Airport menggunakan rapid antigen dengan sampel bekas dan telah di daur ulang.
Hal tersebut terjadi, berkat informasi dan banyaknya keluhan dari para calon penumpang pesawat yang mendapati hasil Rapid Antigen Positif Covid -19 dalam kurun waktu lebih kurang 1 minggu.
Sebelumnya anggota Krimsus Poldasu yang berpakaian sipil menyamar sebagai calon penumpang salah satu pesawat, melaksanakan test rapid antigen. Selanjutnya petugas krimsus mengisi daftar calon pasien untuk mendapatkan nomor antrian.
Setelah mendapatkan nomor antrian maka petugas krimsus di panggil nama dan masuk ke ruang pemeriksaan untuk di ambil sampel yang di masukkan alat tes rapid antigen kedalam kedua lubang hidung. Setelah selesai pengambilan sampel maka petugas krimsus menunggu di ruang tunggu sambil menunggu hasil rapid antigen, berselang sekira 10 menit menunggu, hasil yang di dapatkan “Positif”.
Setelah itu terjadi perdebatan dan saling balas argumen maka di periksa seluruh isi ruangan labolatorium rapid antigen dan para petugas Kimia Farma di kumpulkan, maka petugas kirmsus Poldasu mendapati barang bukti ratusan alat yang di pakai untuk rapid antigen untuk pengambilan sampel bekas dan telah di daur ulang.
Menurut keterangan dari petugas kimia farma, yang ketakutan saat di interogasi oleh petugas kirmsus Poldasu mengatakan alat yang di gunakan untuk pengambilan sampel yang di masukkan ke dalam hidung setelah di gunakan, di cuci dan di bersihkan kembali di masukkan kedalam bungkus kemasan untuk di gunakan dan di pakai untuk pemeriksaan orang berikutnya.
Selanjutnya AKP Jeriko Kanit 2 subdit 4 Tipiter Krimsus Poldasu membawa para oknum petugas Kimia Farma berikut barang bukti guna pemeriksaan lebih lanjut. Adapun barang bukti yang di amankan Komputer 2 unit, Mesin Printer 2 unit, Uang kertas, Ratusan alat rapid test bekas yang sudah di cuci bersih dan telah di masukkan kedalam kemasan, dan ratusan alat pengambil sampel rapid antigen yang masih belum di gunakan.
Leave a Comment