Pandora Papers Hambatan ‘Serius’ Partai Golkar Hadapi Pemilu 2024
satunusantaranews, Jakarta - Selaku kader Golkar, tentu kami patut prihatin dengan kondisi yang melanda Partai Golkar. Seperti diketahui, hal tersebut terkait persoalan “Pandora Papers” yang diduga melibatkan Ketua Umum Golkar AH. Tentu hambatan ini cukup serius bagi Golkar menghadapi pemilu 2024, ujar Ketua Gerakan Baru Golkar Syukur Mandar dalam pernyataan tertulisnya (08/10).
Berdasarkan pantauan di lapangan, telah terjadi keresahaan yang luas di masyarakat dengan adanya kasus “Pandora Papers”, yang menyebutkan nama Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan Menko Ekonomi Airlangga Hartarto diduga terlibat dalam daftar hitam “Pandora Papers”. Kedua pejabat negara itu dituduh menyembunyikan pajak di negara suaka pajak.
Meskipun kedua pejabat Indonesia tersebut telah membantah keterlibatan mereka, lanjut Syukur Mandar, tetap saja membuat masyarakat kecewa karena merasa dihianati. Disatu sisi pemerintah mengejar dan memaksa rakyat kecil membayar pajak, pada saat yang sama ada berita yang menyebutkan dua pejabat negara malah menyelundupkan pajak ke luar negeri.
Syukur Mandar yang juga kader teras Kosgoro 57 itu, menyampaikan bahwa kita harus jujur bahwa Pak AH dinilai belum maksimal memimpin Golkar. Hal itu bisa di lihat pada reaksi negatif publik yang diluapkan melalui berbagai hasil survey yang dirilis di berbagai media, dimana posisi Golkar tidak beranjak naik. Termasuk level survei pak AH yang kategori paling rendah dari sekian nama para Capres.
Kami tentu menghormati pak AH, mengenai hak politiknya untuk maju sebagai Capres. Tetapi tidak berarti harus mengorbankan posisi kepentingan Golkar. Sebab secara kelembagaan harus kita pikirkan kepentingan kader dan partai Golkar diatas segala- galanya, bukan malah dibawah kepentingan orang per orang, termasuk pak AH sendiri, tegas Syukur yang juga pengurus DPD Golkar Maluku Utara dan mantan Pengurus DPP KNPI itu.
Disisi lain, seorang kader muda Golkar yang lain, Rafiq Perkasa menyatakan dalam penjelasan tertulisnya bagaimana Golkar mau menang di 2024 dan menyalurkan aspirasi rakyat kalau kondisinya seperti ini. Hal itu terkait dengan pernyataan yang dilontarkan Rudolfus Jack Paskalis, Ketua JAM (Jaringan Aktivis Muda) Golkar di berbagai media sebelumnya.
Rafiq yang juga kader teras Kosgoro 57 menyatakan, kami sepakat dengan yang disampaikan Bro Jack Paskalis, dan mendukung penuh. Bahkan kalau perlu segera konsolidasi di internal Golkar untuk membenahi internal Golkar yang sudah jauh dari semangat Perjuangan Para Pendiri Golongan Karya yang bertujuan melanjutkan cita cita Perjuangan Para Pahlawan bangsa kita.
Rafiq yang mantan pengurus DPP KNPI ini merujuk kepada polemik kasus “Pandora Papers”, menegaskan bahwa sebelum kasus ini meledak ke ruang publik, sudah beberapa kali kader Partai Golkar yang di legislatif ditangkap oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) karena korupsi.
"Ini menjadi catatan penting dalam internal Golkar yang harus menjadi evaluasi ke depan”, tandasnya.
Kedua tokoh muda Golkar itu menyatakan bersama teman – teman generasi muda Golkar, mengaku ada kesepahaman mengusulkan segera dibentuk “Team Progressive Penyelamatan Partai Golkar”. Keduanya beralasan, setelah memperhatikan kinerja pengurus Golkar di pusat, terkesan kebanyakan “raport merah” dan “hanya fokus kepada kepentingan pribadi dan kelompok. “Bukan kepentingan Partai Golkar secara keseluruhan”, ujar mereka.
Oleh karenanya kader muda partai berlambang beringin itu berketetapan akan segera membentuk Team yang dimaksud. Mereka akan menghadap langsung AH, Ketum Golkar dan juga kepada para sesepuh, senior dan elite Golkar. Meminta segera merubah pola manajemen Partai Golkar serta susunan struktur pengurus Partai mulai dari Pusat sampai ke Daerah, ujar Rafiq Perkasa.
“Team Penyelamatan Partai Golkar” akan bekerja keras untuk kepentingan semua kader dan terutama Partai Golkar dalam menghadapi Pemilu, Pilkada dan Pilpres serentak di 2024.
“Kalau tidak ada gerakan ini, dikhawatirkan suara Partai Golkar akan terus tergerus, akibat adanya kondisi carut marut di internal Golkar. Semangat idealisme membangun Golkar demi kepentingan rakyat itu sudah mengalami degradasi. Harus dirubah oleh kader – kader handal yang masih punya idealisme dan konsisten pada komitmen yang penuh semangat melanjutkan Visi- Misi kebangsaan Partai Golkar dan cita – cita luhur para pendiri Golongan Karya”, tambahnya.
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto yang dimintai tanggapan melalui no HP/Wanya sampai berita ini diluncurkan belum memberikan tanggapannya.
Komentar