Pariwisata Jawa Tengah di Era Adaptasi Kebiasaan Baru Tumbuhkan Optimisme

satunusantaranews - Jawa Tengah, Terkait dengan Pariwisata Jawa Tengah di Era Adaptasi Kebiasaan Baru, yang dihelat (28/9), tercatat daya tarik wisata yang telah melakukan simulasi dan sudah operasional per 18 September 2020 lalu.

Sekitar 61,88% atau sebanyak 427 obyek wisata dari 690 destinasi wisata Jawa Tengah. Sementara daya tarik wisata yang sedang simulasi dan menunggu Gugus Tugas ada 56 objek wisata atau sekitar 8,12%, ujar Perwakilan dari Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah, Setyo Irawan.

Pariwisata Jawa Tengah di Era Adaptasi Kebiasaan Baru Tumbuhkan Optimisme

Seperti diketahui, selama adanya Pandemi Covid-19 atau selama lebih dari enam bulan ratusan obyek wisata tersebut terpaksa harus ditutup.

Kini beberapa daya tarik wisata di Provinsi tersebut yang sudah beroperasi seperti Dataran Tinggi Dieng, beberapa daerah pegunungan, pantai, dan desa wisata, sambung Setyo yang juga menjabat di Bagian Pemasaran Disporapar Provinsi Jawa Tengah ini.

Sebagai catatan, bahwa nantinya bagi 56 obyek wisata, rumah makan, dan perhotelan masih harus menunggu penilaian oleh Gugus Tugas. Salah satu persyaratannya, dan harus dilakukan simulasi berulang-ulang.

Pariwisata Jawa Tengah di Era Adaptasi Kebiasaan Baru Tumbuhkan Optimisme

Setelah dilakukan simulasi, kemudian dilakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Tidak lupa protokol kesehatannya, hingga mendapatkan izin dari Kepala Daerah atau Ketua Gugus Tugas setempat. Jika memenuhi syarat, maka akan diizinkan untuk beroperasi.

Hampir seluruh dunia dan juga daerah di Indonesia terkena dampak buruk dari mewabahnya Pandemi Covid-19. Tak terkecuali sektor pariwisata di Provinsi beribukota Semarang ini, yang tentunya memiliki ragam destinasi wisata.

Pariwisata Jawa Tengah di Era Adaptasi Kebiasaan Baru Tumbuhkan Optimisme

Dan terbukti dari data yang telah dikumpulkan pada Januari hingga September 2020, terjadi penurunan jumlah wisatawan di provinsi Tengah pulau Jawa. Baik itu wisatawan nusantara, maupun dari mancanegara.

Dengan kata lain, jika dibandingkan dengan semester pertama pada 2019 saja, telah terjadi penurunan sebanyak 68 persen. Padahal perbandingannya dari Januari hingga September 2020, berarti lebih lama enam bulan, tentunya penurunannya lebih berat lagi.

Penulis: Sri Abdini
Editor: Bambang P
Sumber: Ramadhan

Baca Juga