satunusantaranews, Jakarta – Mengawali 2022 penuh optimisme sukseskan Gratieks, terbukti produk kelapa dari Indonesia terus diekspor untuk penuhi kebutuhan pasar dunia. Seperti kelapa dari Bintan menuju Cina berupa komoditas serabut kelapa sebanyak 2,8 ton. Sementara Pala Maluku sebanyak 6,7 ton, bubuk bunga pala sebanyak 1,48 ton, dan 194 kilogram bubuk bunga pala berlayar ke Belanda.
Kepala Karantina Pertanian Tanjungpinang, Raden Nurcahyo Nugroho mengatakan melakukan optimalisasi dalam pelayanan sertifikasi komoditas pertanian yang akan diekspor. Jangan kuatir untuk lapor karantina bila ingin ekspor komoditas pertanian, karena Karantina Tanjungpinang memiliki pelayanan Klinik Ekspor dan AKTIF Ekspor yang siap membantu calon eksportir ataupun eksportir yang akan meluaskan pasarnya.
Raden menambahkan seperti PT BOF ini yang bisa pecah telur menghasilkan komoditas baru dari Tanjungpinang. Yovita mewakili BOG mengatakan bahwa pengiriman dry coconut husk atau serabut kelapa ini untuk bahan pengujian mesin pengolahan sabut kelapa, karena perusahaan sedang mengembangkan pabrik dengan kapasitas yang besar. Dan ke depan yang akan kita ekspor cocopeat dan coconut fiber (28/1).
“Hal ini memberikan optimisme Gratikes di Tanjungpinang. Kita Optimis BOF mampu sukseskan target Gratieks dan semoga disusul oleh eksportir lainnya dengan komoditas baru dan pasar baru,” ujar Raden.
Serabut kelapa bisa menjadi sampah apabila tidak dilakukan pengelolaan dengan cara diolah, di banyak lokasi serabut kelapa hanya dimusnahkan dengan cara dibakar. BOF akan menerapkan industri ‘zero waste’ sehingga seluruh komponen kelapa ke depan akan diolah menjadi produk yang bernilai, jelas Yovita lagi.
Penerapan teknologi dalam pengolahan produk kelapa, akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi. Serabut kelapa yang dikirim ke Cina ini akan digunakan untuk bahan uji otomasi mesin. Dengan mesin pengolahan yang canggih tersebut, diharapkan mampu mengolah serabut kelapa dengan kapasitas yang sesuai.
Sebagaimana diketahui bahwa dari dry coconut husk bisa menghasilkan coconut fiber yang dapat dijadikan bahan baku pembuatan jok mobil dan memenuhi kebutuhan serat lainnya. Selain coconut fiber, dry coconut husk juga menghasilkan cocopeat yang dapat dijadikan sebagai media tanam dalam budidaya tanaman.
Sedangkan dari Ambon, Karantina Pertanian Ambon Wilker Pelabuhan Laut Yos Sudarso menyerahkan phytosanitary certificate (PC) untuk Pala yang akan dieskpor ke Belanda melalui Surabaya (29/1). Suyudi, Analis Perkarantinaan Tumbuhan Ahli Pertama Karantina Pertanian Ambon memastikan bahwa komoditas ini telah memenuhi persyaratan eskpor negara tujuan dan bebas dari organisme pengganggu tumbuhan karantina dengan pendampingan semenjak di gudang Kamboti daerah Gudang Arang sampai pemuatan dalam kontainer di pelabuhan laut Yos Sudarso.
Elvis, Kadisperindag Provinsi Maluku mengatakan persiapan ekspor Pala dari PT Kamboti ke Belanda ini sudah kami laksanakan sejak akhir tahun 2021, beberapa kendala pasti ada, namun dapat kami atasi berkat kerjasama dan koordinasi yang baik dari tim percepatan ekspor Maluku yang terdiri dari instansi vertikal dan horisontal di provinsi Maluku.
Pelepasan eskpor pala milik PT.Kamboti ke Belanda dilaksanakan langsung oleh Sekretaris Daerah Sadali Ie, disaksikan Kadisperindag Maluku, Kadis Pertanian Provinsi Maluku, Kepala Kanwil DJBC Maluku, Kepala Bea Cukai Ambon, Kepala Karantina, pihak eksportir dan awak media. Pelepasan langsung di pelabuhan kontainer pelabuhan laut Yos Sudarso Ambon menggunakan kontainer Tanto.
Karantina Pertanian Ambon berkomitmen memberikan dukungan penuh kepada pemerintah daerah, para pelaku usaha dan petani untuk meningkatkan ekspor produk pertanian langsung dari Maluku dan mengembalikan sejarah Maluku sebagai lumbung rempah dunia.
Leave a Comment