satunusantaranews, Salatiga -Wakil Ketua Komite II DPD RI Abdullah Puteh melakukan kunjungan kerja selama dua hari ke Salatiga, Jawa Tengah dalam rangka menghadiri Temu Nasional Pelaku Usaha Koperasi Pertanian dengan tema “Strategi Kebangkitan Koperasi Pertanian Dalam Meningkatkan Produksi Pangan Nasional”.
Kegiatan temu nasional tersebut dibuka oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia yang diwakili oleh Dirjen Tanaman Pangan Dr. Ir. Suwandi, M.Si.(10/3). Selain para pelaku koperasi pertanian dari seluruh Indonesia, hadir juga dalam acara tersebut Walikota Salatiga H. Yulianto, S.E., M.M., Wakil Walikota Salatiga Dr. Muh. Haris, S.S., M.Si., dan Forkopimda Kota Salatiga.
Dalam kesempatan itu Suwandi menyampaikan berbagai cara untuk meningkatkan hasil produksi pertanian. Antara lain meningkatkan kapasitas produksi, diversifikasi pangan, sistem distribusi dan logistik, pengelolaan pertanian berteknologi, dan peningkatan ekspor.
“Kementan juga mendorong pembentukan koperasi di berbagai provinsi agar dapat mengakses permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan mendorong inovasi dan kreatifitas dari pelaku usaha pertanian,” jelas Suwandi.
Abdullah Puteh mengapresiasi kegiatan temu nasional tersebut sebagai sebuah kesadaran yang muncul dari kalangan koperasi untuk dapat berpartisipasi secara lebih nyata dan lebih luas mendukung program pemerintah.
“Komite II DPD RI menyambut positif kegiatan temu nasional ini. Apalagi ini muncul dari kesadaran para pelaku koperasi pertanian yang berorientasi kepada pertumbuhan produksi pertanian, ketahanan pangan dan menghilangkan kesenjangan sosial sehingga mampu mengentaskan kemiskinan dalam waktu yang lebih cepat,” ucap senator asal Aceh itu.
Menurut Abdullah Puteh peluang koperasi dalam upaya peningkatan produksi, ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan sangat besar. Sebab baru 8% masyarakat Indonesia yang tergabung dalam koperasi.
Sementara itu, di hari kedua kunjungan kerjanya (11/3), masih dalam rangkaian temu nasional Abdullah Puteh menghadiri seminar bersama Deputi Bidang Perkoperasian Bapak Ahmad Zabadi, S.H., M.M. sebagai perwakilan Menkop dan UKM. Hadir sebagai narasumber antara lain Burhanudin Abdullah (Rektor Ikopin/mantan Gubernur BI), Prof. Musa Hubeis (IPB) dan Wakil Walikota Salatiga.
Usai seminar, para peserta temu nasional menuju Palagan Ambarawa dan memberikan kepercayaan kepada Abdullah Puteh untuk membacakan deklarasi dari para pelaku usaha koperasi pertanian.
Deklarasi yang kemudian disebut sebagai Deklarasi Ambarawa itu mengingatkan bahwa Indonesia merupakan negara agraris dan pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat dominan dalam pendapatan masyarakat. Namun disayangkan Indonesia selama masih tergantung dengan impor.
Kedua koperasi sebagai sokoguru perekonomian nasional menjadi pilihan tepat untuk mengentaskan kemiskinan. Ketiga perlunya hijrah sistem pengelolaan pertanian tradisional menuju modernisasi dan industrialisasi.
Selanjutnya koperasi pertanian diyakini akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat petani secara luas. Bahwa gerakan koperasi yang bersungguh-sungguh memprioritaskan untuk meningkatkan produksi pertanian akan mampu menjadi benteng ketahanan pangan dan menjadi roda pengentasan kemiskinan masyarakat.
Terakhir para peserta temu nasional menyatakan dengan resmi berdirinya Gabungan Koperasi Produsen Pertanian Indonesia, yang disingkat dengan GKPPI.
Para rapat pleno terakhir temu nasional, tim formatur yang terdiri dari Abdullah Puteh, Muhammad Haris, Andi Faizal Jollong, Nafis Munandar, M. Said Sidar, Ananta Erwandhyaksa dan Iriani Bustami menunjuk Abdullah Puteh sebagai Ketua Umum (GKPPI) sekaligus merangkap sebagai ketua formatur.
Leave a Comment