satunusantaranews, Jakarta – Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto,S.I.P. dan Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito,S.E., M.M. meninjau Pelatihan Tracer Digital bagi Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI AD,Bintara Pembina Potensi Maritim (Babinpotmar) TNI AL, dan Bintara Pembina Potensi Dirgantara (Babinpotdirga) TNI AU, bertempat di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jalan Pramuka No. 38 Matraman,Jakarta Timur (26/7).
Pelatihan Tracer Digital ini menjadi bentuk penyegaran serta peningkatan kapasitas dan kemampuan para tracer Covid-19,untuk meningkatkan rasio pelacakan sesuai standar World Health Organization (WHO). Sedangkan untuk mempercepat dan meningkatkan kapasitas tracing maka dibutuhkan perkuatan para tracer digital yang akan melaksanakan tracing kontak erat melalui sambungan telepon dan meng-input data ke aplikasi Silacak Kemenkes.
Pelatihan Tracer Digital adalah salah satu upaya yang sedang dilaksanakan oleh TNI-Polri, Kementerian Kesehatan dan BNPB untuk melaksanakan tracing, tracing kontak erat kepada masyarakat yang terpapar Covid-19.
“Tracing kontak erat merupakan upaya untuk menekan laju penambahan kasus positif melalui upaya menemukan kasus konfirmasi kemudian segera ditangani, sehingga menghindari terjadinya penularan yang lebih luas,” ujar Panglima TNI.
Panglima TNI menegaskan bahwa perang semesta melawan Covid-19 ini melibatkan tidak hanya TNI tetapi juga Polri, BNPB, Kemenkes, Relawan dan seluruh masyarakat Indonesia, dimanapun berada. Dengan kerja keras seluruh elemen bangsa dan seluruh komponen,maka permasalahan terkait dengan kasus Covid akan bisa ditekan.
“Saya yakin dengan konsep semesta ini maka keinginan kita semua untuk menekan kasus aktif di Indonesia akan bisa terealisasi hingga angka paling rendah,” ucapnya.
Panglima TNI juga menyampaikan bahwa untuk menekan kasus Covid-19 di seluruh Indonesia,TNI mengerahkan lebih dari 63.000 tracer lapangan yang sebagian besar dilakukan oleh para Babinsa dari tiga matra (TNI AD,TNI AL, TNI AU).
“Para Babinsa dari tiga matra tersebut akan ditempatkan di Posko- Posko PPKM Mikro untuk membantu tenaga kesehatan di Puskesmas yang ada di Desa dan Kelurahan di seluruh Indonesia,” tutupnya.
Leave a Comment