satunusantaranews, Denpasar – Porang merupakan tanaman pangan yang mempunyai segudang manfaat, salah satunya untuk kesehatan. Porang saat ini gencar dibudidayakan petani karena mempunyai nilai ekonomis yang sangat menjanjikan.
PT. Siligitha yang beralamat di Banjar Asem, Seririt-Buleleng, merupakan salah satu perusahaan pengolahan umbi porang yang menjadi komoditas ekspor. Porang diolah menjadi chip dan crispy. Tidak tanggung-tanggung, kapasitas perusahaan ini sebanyak 20 ribu ton pertahunnya, dengan negara tujuan ekspor ke Tiongkok, Thailand, dan Vietnam.
Kendalanya, perusahaan ini belum bisa memenuhi semua permintaan pasar luar negeri dikarenakan masih kurangnya ketersediaan produksi umbi porang di Bali.
Menyikapi permasalahan ini, Pejabat Karantina Pertanian Denpasar melakukan pendampingan langsung ke petani porang yang ada di Buleleng guna mencari solusi atas peluang pasar yang tinggi tapi belum bisa terpenuhi secara maksimal tersebut.
“Pendampingan ekspor ini, untuk mencari data produksi, peta pemasaran, dan kendala-kendala yang dihadapi petani,” terang Agus Taufik, Sub Koordinator Karantina Tumbuhan Denpasar, saat melakukan pendampingan di Buleleng (11/4).
Pemilik PT. Siligitha, Kadek Sriniti menyatakan, “Kami sangat berharap produksi umbi porang dari petani-petani yang ada di Bali dapat terus meningkat produksinya. Porang untuk memenuhi kebutuhan ekspor tersebut sangat kami butuhkan. Semoga pembentukan kelompok tani porang di seluruh Bali, dapat membantu peningkatan produksi.”
Leave a Comment