satunusantaranews, Bekasi – Padi umumnya tumbuh di daerah yang berair banyak, di Jatibening Kecamatan Pondok Gede Kota Bekasi, Karang Taruna Kelurahan Jatibening mampu menanam padi di media hidroponik dengan sistem pengairan yang bersumber dari kolam bioflog yang di isi dengan Lele.
Keterbatasan lahan tidak menutup kemungkinan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan peluang usaha kreatif. Cara yang ditempuh salah satunya dengan kegiatan cocok tanam di lingkungan rumah perkotaan dengan memanfaatkan lahan yang ditanami berbagai jenis komoditas sayur-sayuran bahkan tanaman buah semusim. Namun seiring berjalannya waktu, padi sudah dilirik dan diminati masyarakat kota menjadi komoditas andalan model ini.
Masa pandemi Covid-19 yang sudah setahun mewabah di seluruh dunia membuat masyarakat berfikir kreatif untuk memenuhi ketahanan pangannya.
Ilhamdi Pengurus Karang Taruna Kelurahan Jatibening yang membidangi lingkungan hidup dan pertanian menyampaikan sesuai arahan dari Bang Novel Saleh Hilabi dan sesuai dengan program kerja baru bisa kita realisasikan ini “Panen Padi dan Panen Lele” adalah kegiatan yang baru kami jalankan di pertengahan Desember 2020, kami menanam padi dengan media hidroponik dibawahnya ada kolam bioflog lele yang akan di jadikan sebagai sumber nutrisi padi yang sebelunya kami hanya menanam sayur sayuran.
“Maraknya isu yang muncul seperti isu ketahanan pangan, proses produksi yang efisien, peningkatan kesejahteraan masyarakat, bertanam untuk membantu ketahanan pangan yang ramah lingkungan, sampai dengan isu kegiatan dimasa pandemi dan kreatifitas dalam membangun pertanian kedepan di kota Bekasi,” ungkapnya.
Ilham Menjelaskan tahapan menanam padi dengan media hydroponic adalah :
1. Menyiapkan instalasi hydroponik, dengan wadah tanam gelas plastik jus ukuran 8.90 mm X 10 cm.
2. Isi dengan kompos dan sekam dengan perbandingan 1 sekam 4 kompos.
3. Kemudian isi dengan 3 butir benih bibit padi yang telah disiapkan
4. Masukan kedalam instlasi hidroponik dan pastikan air kolam lele mengalir membasahi permukaan bawah gelas.
Novel Saleh Hilabi Pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia yang sekaligus pengarah Bertanam Padi Melalui Media hydroponic menyampaikan beberapa alasan mengapa masyarakat Perkotaan harus hijrah ke media hydroponic.
“Kita ketahui makin sedikitnya lahan di perkotaan & juga tinggi nya kebutuhan beras di wilayah perkotaan, hydroponik solusi untuk menekan harga beras yg terus naik karena kurangnya persediaan, karena banyak lahan di jadikan perkotaan & industri, sehingga lahan pertanian kurang maka itu hydroponik solusi bertani di daerah perkotaan, harapan saya para pemuda harus terus berkarya di pertanian hydroponik karena usaha yg sustained adalah pertanian, orang masih butuh makan setiap hari nya, tinggal para pemuda harus lebih kreatif dalam pengemasan produk nya sehingga menarik para konsumen membeli produk pertanian kita. Jangan Patah Semangat dalam Berkarya untuk Mensejahterakan masyarakat.” Ujar Novel Melaui Pesan Singkat.
Apresiasi dan kebanggan yang cukup besar juga disampaikan oleh Tri Wahyudi, SE selaku Kasie Kesos Kelurahan Jatibening, Tri mempunyai harapan besar terkait ketahanan pangan, pertanian dan terciptanya sumberdaya manusia yang handal dilingkungan Jatibening.
“Kalau media padi bisa menjadi alternatif maka secara global kita sudah tidak takut degan perang pagangan tahun 2025. Kita sdh bisa menjadi swasembada pangan kalau masyarakat bisa menaman padi degan lahan yg sedikit / halaman rumah, tanam padi dengan media hidroponik Insya Allah bisa dan cukup membantu masyarakat yg mempunyai ekonomi kecil dan minim lahan, pemuda sebagai generasi penerus untuk terus melakukan kegiatan inovasi, harus paham dan mengikuti teknologi yg semangkin berkembang terus, jangan malu untuk jadi seorang petani” tegas Tri.
Leave a Comment